Daftar Kategori: Berita


Menuju 1000 Buku: Workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK UIN Malang
Abadi Wijaya Selasa, 26 Maret 2024 . in Berita . 132 views
7021_buku.jpg
Workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK

HUMAS UIN MALANG - Dalam upaya meningkatkan standar pembelajaran yang berkualitas dan mendukung program 1000 buku, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menggelar workshop penulisan buku ajar bagi para dosen (26/3). Sebelumnya, FITK telah menjadi penyumbang terbesar artikel dan e-book.

Mengusung tema "Peningkatan Literasi Dosen Melalui Penulisan Buku/E-Book Referensi/ Ajar," workshop ini dihadiri oleh puluhan dosen FITK yang antusias untuk memperdalam keterampilan menulis buku ajar yang berkualitas. Materi workshop diisi oleh Dr. Hayat, S.A.P., M.Si. dan Epik Finilih, S.Si., M.Hum. yang profesional di bidang penulisan, editorial, dan penerbitan.

 

7022_buku.jpg
Dekan FITK dalam Workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK

Dekan FITK, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd., mengutarakan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk membangun konsep dasar berpikir dan menulis, "penting untuk membangun pengetahuan awal tentang fakta, integrasi, dan aktivasi pengetahuan." Workshop ini juga dilakukan atas program 1000 buku, "Mudah-mudahan, apa-apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi pembaca."

7023_buku.jpg
Rektor UIN Malang dalam Workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK

Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, M.A., sangat mendukung workshop Penulisan Buku Ajar Dosen FITK. "Modal pendidik tidak lepas dari Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat). Pendidik yang baik haruslah memiliki referensi seluas dan serelevan mungkin, yang mana hal ini menuntut untuk banyak membaca dan menulis." 

Beliau juga mendorong penelitian yang komprehensif berdasarkan fenomena yang terjadi. Hal ini bukan perkataan semata, beliau nyatanya rutin mengirim artikel opini ke media koran nasional. "Menulis adalah bagian dari hidup kita, hidup seorang dosen," pungkasnya.

 

Reporter & Fotografer: Raalins W

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Melalui Sahur Bersama, Dr. (HC) Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid Ajak Perkuat Persatuan dan Kesatuan
Abadi Wijaya Senin, 25 Maret 2024 . in Berita . 178 views
7015_shr.jpg

HUMAS UIN MALANG | Bulan Ramadhan 2024 ini, Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, kembali mengadakan kegiatan Sahur Keliling, kali ini bertepatan di Aula Rektorat Lt.5, UIN Malang, Senin, (25/3/24).

Dalam acara sahur bersama ini, mewakili Rektor UIN Malang, Wakil Rektor 4, Dr. KH. Iaroqunnajah M.Ag, menyampaikan ungkapan bangganya atas kehadiran Dr. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di Kampus UIN Malang. "Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kedatangan Bu Nyai di kampus ini," ungkapnya.

Dr. (HC) Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dalam ceramah dan dialog kebangsaan, beliau menyampaikan hikmah dari Puasa Ramadhan. Beliau mengatakan bahwa puasa mengajarkan kita akhlak dan budi pekerti yang leluhur.

"Kesabaran, kejujuran, saling tolong menolong, saling menghargai, dan saling mengasihi ialah akhlak dan budi pekerti luhur," tuturnya.

7016_shr.jpg

Dalam dialog kebangsaan tersebut, beliau juga menjelaskan bahwa sebagai warga negara Indonesia yang tediri dari beragai agama, suku, dan keberagaman, kita tidak boleh saling menjelekkan dan menjatuhkan karna hakikatnya kita adalah saudara dan rakyat Indonesia. 

"Persatuan dan kesatuan bangsa harus dipertahankan sebaik-baiknya karna ini adalah pilar utama tegaknya Negara Republik Indonesia" jelasnya. Dengan adanya sahur bersama ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan, persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia.

 

Reporter: Rizki Ramadhani Pratama

Fotografer: Ariel Alvi

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Rektor UIN Malang dan Para Tokoh Lintas Agama Dialog Kebangsaan Bangun Karakter Masyarakat
Abadi Wijaya Minggu, 24 Maret 2024 . in Berita . 195 views

 

7017_rektor.jpg
SHARING: Rektor UIN Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA saat menjadi pemateri dalam dialog kebangsaan yang mengusung tema “Membangun Karakter Masyarakat Indonesia yang Berkebinekaan Menuju Indonesia Maju” pada hari Minggu (24/3/2024).

 

HUMAS UIN MALANG - Rektor UIN Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA hadir menjadi salah satu pembicara dalam dialog kebangsaan yang digagas oleh Radio Republik Indonesia bekerjasama dengan Pondok Pesantren Sunan Pendanaran Yogyakarta pada hari Minggu (24/3/2024). Dengan mengusung tema “Membangun Karakter Masyarakat Indonesia yang Berkebinekaan Menuju Indonesia Maju”, dialog kebangsaan ini diharapkan bisa menjadi katalisator pembangunan karakter masyarakat supaya lebih kuat lagi .

Berbagai tokoh lintas agama turut memberikan wawasan kebangsaan yang multikulural.  Masyarakat Indonesia yang majemuk membutuhkan rasa kebinekaan yang tinggi. Dengan memahami kebinekaan secara utuh, kehidupan berbangsa dan bernegara dalam masyarakat akan jauh dari potensi konflik sosial.

Menurut Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI), Satya Arinanto, persoalannya ada pada  kebinekaan yang belum berjalan baik sejak lama, "membangun di atas dasar yang masyarakat homogen itu jauh lebih mudah ketimbang masyarakat yang sangat heterogen”. Atas dasar itulah masyarakat Indonesia lebih mudah tersulut pada isu-isu yang bersifat SARA hingga menuju pada intoleransi dan persekusi. Pentingnya penguatan pendidikan karakter juga internalisasi nilai Pancasila harus lebih digalakkan oleh pemerintah. 

7018_dia.jpg

Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Prof. Satya yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Wapres RI, Prof. Zainuddin juga melihat kondisi bahwa saat ini manusia semakin tidak peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu diperlukan kesadaran akan pentingnya karakter. Melalui tri pusat pendidikan karakter yang terdiri dari tiga komponen,  yaitu relasi manusia dengan Tuhannya (hablun min Allåh), relasi manusia dengan sesama manusia (hablun min al-nās) dan relasi manusia dengan alam semesta (hablun min al-’ālam). Inilah etika universal yang lebih dari sekadar masalah sopan santun. Konsep ini sejalan dengan perintah Tuhan dalam surat al-Qashash: 77 yang dapat dijelaskan makna kandungannya secara ilmiah, yaitu bahwa secara teologis, manusia diperintahkan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya, dan pada saat yang sama juga harus mencari kehidupan (bekerja) di dunia.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara akan menjadi gemah ripah loh jinawe. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka harus dimulai dari pembangunan kampung yang baik (smart village). Indikator kampung yang baik adalah: aman, tenteram guyub-rukun, taat asas, lingkungan yang bersih, asri dan makmur warganya, dan untuk mencapai kampung yang baik tersebut, maka harus dimulai dari keluarga yang baik (smart family). Indikator dari keluarga yang baik adalah adanya rasa aman, tenteram dan sejahtera, penuh kasih sayang dan harmonis. Inilah yang disebut dengan tri pusat pendidikan kewarganegaraan, yaitu negara (baldah), kampung (qaryah) dan keluarga (zurriyah).

Kesetaraan dan keadilan dalam kehidupan bernegara bukan ditentukan oleh profesi, etnis, suku, atau agama melainkan sebagai diri pribadi. “Saya hadir tidak mewakili Khong Hu Chu atau ketua Matakin, namun datang sebagai pribadi, maka dari itu tidak ada mayoritas maupun minoritas dalam konteks kebangsaan” ujar Ketua Umum Matakin, Xs Budi S. Tanuwibowo. Merujuk pada prinsip yang disampaikan oleh Kongzi, ada 3 prinsip dasar yang harus kita lakukan yaitu pertama, apa yang tidak dinginkan terjadi pada diri sendiri janganlah dilakukan pada orang lain. Kedua, apabila diri ingin dihargai, berusahalah terus mengasah diri dan menghargai orang lain. Dan yang ketiga, bila diri ingin maju, maka bantulah orang lain agar maju. Persatuan Indonesia tidak dibentuk hanya dengan retorika, melainkan sampai terwujud nyata. Sehingga nilai kebinekaan dalam Pancasila harus diejawantahkan dalam bentuk aksi kita di kehidupan sehari-hari. 

7020_kew.jpg

Syarat menuju Indonesia maju adalah sikap kita yang tidak ke kanan maupun ke kiri tetapi menegakkan Indonesia dan menjaga ideologi Pancasila  dengan cara-cara yang inovatif nan kreatif sehingga Pancasila dapat lebih membumi dan dipahami secara sederhana. Pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan pentingnya upaya kita untuk memperkokoh bangsa dan menekankan  pentingnya Pancasila sebagai kesepakatan bersama bangsa, tutur Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya yang saat ini juga menjabat sebagai ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia.

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menekankan pentingnya penghayatan iman yang otentik akan transformasi pribadi dan institusi guna mewujudkan kesejahteraan bersama. Jika tidak ada transformasi pribadi, maka transformasi institusi tidak bisa terjadi. Yang berkelahi akan tetap berkelahi, yang bersaing saling mengalahkan akan tetap saling mengalahkan. Tetapi kalau terjadi transformasi pribadi, yang tadinya berkelahi menjadi bekerja sama, yang tadinya memikirkan kepentingan sendiri, mementingkan kepentingan bersama.”

Kardinal Suharyo juga mempertanyakan proses transformasi bangsa ini yang berjalan sangat lamban. Ia pun menyebut korupsi dan kebenaran yang sering ditutupi sebagai dua dari sekian banyak penyebab. Zaman berubah, Sekarang ini kita – kata para cerdik pandai – berada di zaman pasca kebenaran. Post-truth. Rumusannya kalau dulu ‘saya berpikir maka saya ada,’ sekarang ini – pada zaman pasca kebenaran – ‘saya berbohong maka saya ada.’ Mengerikan sekali. Oleh karena itu maka jangan heran kalau banyak hoaks di media sosial. Tetapi yang paling mengerikan adalah kalau kejahatan dicoba ditutup-tutupi untuk kepentingan yang tidak terpuji.” 

Sampai saat ini media sosial masih menjadi sarana mudah penyebaran informasi palsu atau hoax dan isu suku agama ras dan antar golongan. Sekretaris Eksekutif bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pdt.Jimmy Sormin, MA, mengungkapkan kebiasaan netizen yang sering kali mendahulukan kecepatan menanggapi dan merespons suatu narasi dengan mengesampingkan fakta benar dan salah. Menurutnya, para pengguna gadget atau media sosial perlu didorong ketika menyampaikan narasi-narasi kepada publik adalah narasi yang sifatnya bukan destruktif. Tapi narasi konstruktif yang bersifat mendidik, membangun dan memotivasi.

Sementara itu, Prof. Zainuddin melihat era banjir informasi saat ini menjadi sebuah ironi. Di satu sisi masyarakat diuntungkan dengan masifnya informasi yang beredar secara cepat, murah, dan mudah diperoleh. Namun pada sisi yang lain  memunculkan dampak negatif dan segregasi sosial di masyarakat. Kunci yang terpenting adalah filter informasi di level masyarakat karena bagaimanapun saat ini masyarakat tidak hanya sebagai konsumen informasi tetapi juga bisa menjadi produsen informasi sekaligus agen penyebar informasi.

Akses menuju dunia maya melalui penggunaan media sosial (medsos) menjadi sangat krusial, karena secara intensif digunakan oleh semua generasi. Karakteristiknya sebagai media masspersonal, membuat media sosial dapat merengkuh audiens dalam jumlah banyak, pun digunakan sebagai pembentuk opini publik yang bernilai positif demi kerukunan antar umat beragama.

Kepala Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya, Dr. Moch. Fauzi Said, M.Si mengatakan bahwa pengelolaan media sosial sebagai upaya pengukuhan toleransi di tengah heterogenitas masyarakat tak boleh berhenti. Ia harus terus digenjot, mengingat ancaman intoleransi sendiri berpotensi tersebar luas di media sosial.

7019_log.jpg

Respons terhadap isu keragaman seringkali didasarkan pada opini, kecurigaan, atau kesalahpahaman daripada pengetahuan yang akurat berbasis riset. Akibatnya, tidak jarang potensi kekerasan bukan hanya tidak bisa dicegah, tetapi bahkan upaya menangani konflik keagamaan justru melanggengkan masalah. Terciptanya toleransi dan kerukunan antarumat beragama, selain dipengaruhi oleh faktor keteladanan sejarah dan modal kultural berupa kearifan lokal, juga diperkuat dengan modal struktural berupa agen- agen kerukunan seperti lembaga- lembaga penjaga tradisi dan FKUB yang saling bahu membahu dalam menjaga dan menciptakan kerukunan. 

Jika menilik kebijakan-kebijakan keagamaan yang ada, yang berlaku secara nasional justru dinilai kerap menimbulkan konflik. Wacana pencatatan nikah seluruh agama terpusat di Kantor Urusan Agama (KUA) perlu dikaji kembali bersama seluruh elemen. Pengaturan pembagian pencatatan nikah yang berlaku sejak Indonesia merdeka yakni Muslim di KUA dan non Muslim di Pencatatan Sipil selain mempertimbangkan toleransi juga sudah berjalan baik, tanpa masalah dan penolakan yang berarti. Maka usulan Menag itu jadi ahistoris dan bisa memicu disharmoni ketika semua sudah settle. Faktor sejarah terkait pembagian pencatatan pernikahan itu harusnya dirujuk, agar niat baik Menag tidak malah offside atau melampaui batas. Apalagi soal menjadikan KUA sebagai tempat pencatatan nikah bagi semua Agama yang berdampak luas dan melibatkan semua umat beragama belum dibahas.

Pdt.Jimmy Sormin, MA menambahkan bahwa selama ini dialog-dialog antar umat beragama masih elitis dan belum tersalurkan pada masyarakat. "Apa yang harus kita cari adalah kesamaan agar tumbuh kebersamaan. Tokoh agama diharapkan tampil sebagai fasilitator dalam meminimalisir segala bentuk konflik yang terjadi. Setiap kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan petunjuk dan pedoman kehidupan yang menyejukkan hati serta sedikit banyak ikut menentukan kebijakan di masyarakat. 

Tokoh agama merupakan figur yang dapat diteladani. Mereka memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial dan mampu memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang toleransi intern umat beragama maupun antar umat beragama. 

Penulis: Uswatun (Staf Rektor)

Lebih Lanjut »
Matangkan Bekal Pengajaran Lapangan bagi Mahasiswa, Prodi PAI Terjunkan Tim Pondok Ramadan di SDN Lowokwaru 3 Kota Malang
Abadi Wijaya Minggu, 24 Maret 2024 . in Berita . 183 views
7012_pai.jpg

HUMAS UIN MALANG – Bulan Ramadan menjadi momok penting bagi mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang. Pasalnya tahun ini, prodi PAI kembali mendapat tawaran dari SDN Lowokwaru 3 Kota Malang setelah tahun lalu juga turut menyukseskan rangkaian kegiatan Pondok Ramadan dengan mengajar di sekolah.

Kepala Sekolah SDN Lowokwaru 3 Kota Malang, Anis Yuniati menyampaikan terima kasih atas bantuan mahasiswa UIN Malang. "Kami berterima kasih kepada teman-teman mahasiswa karena sangat terbantu dengan adanya mahasiswa yang mau belajar mengajar di sini,” tandasnya.

Sementara itu, Mujtahid (Kaprodi PAI) mengatakan bahwa pihaknya siap jika ada kesempatan lagi diminta untuk mengirimkan mahasiswa dalam rangka saling belajar di sekolah. “Kami terbuka untuk bekerja sama dalam hal pembelajaran bagi mahasiswa kami, karena jam terbang juga sangat penting untuk menambah pengalaman, khususnya pengalaman mengajar,” tegasnya.

7013_pai.jpg

Kegiatan yang berlangsung Selasa hingga Jumat (19-22/3/2024) itu sebagai ajang latihan dan pengajaran para mahasiswa sekaligus mengisi waktu dengan kegiatan yang produktif. Di mana, PAI menurunkan tim yang berisi 10 mahasiswa semester akhir, diantaranya, Nafa Nabilah (koordinator), Latifatuz Zahro, Rohmatul Azizah Zaituni, Abi Lazkar Amar Makrufi, A. Adib Dzulfahmi, Rizal Khoirul Umam, Sulthan Fathani Elsyam, Tania Nafida Aimmah, Fita Azkiyatur Rofi’ah, Nihayatus Sa’adah, dan Azida Nurrohmah.

Nafa Nabilah selaku koordinator mahasiswa mengatakan meski mereka yang diturunkan adalah mahasiswa semester akhir, tak membuat mereka kesulitan karena proses ini sangat bermanfaat sebagai bekal menyiapkan mental calon pendidik dan pematangan dari hasil studi.

Melalui Hasyim, guru sekaligus ketua panitia Pondok Ramadan SDN Lowokwaru 3 menceritakan jika sebelumnya dia telah menghubungi Mujtahid (Kaprodi PAI) untuk berkenan mengirimkan kembali mahasiswanya untuk mengajar di bulan Ramadan. “Seperti tahun lalu, kami mengajukan permohonan kepada Pak Mujtahid agar mahasiswa PAI bisa mengisi (kegiatan mengajar) di sini,” katanya.

7014_pai.jpg

Hasyim menambahkan, hadirnya mahasiswa kegiatan Pondok Ramadan ini menggugah semangat siswa. Pasalnya, seluruh siswa (kelas 1-6) tampak antusias mengikuti kegiatan, mulai dari pembelajaran dengan materi-materi Ramadan meliputi materi puasa, zakat, salat idul fitri, dan tadarus al-qur’an hingga salat tarawih berjamaah di musala. “Alhamdulillah Pondok Ramadan tahun ini anak-anak ikut senang dan aktif karena didampingi kakak-kakak mahasiswa UIN Malang. Harapannya agar para siswa bisa lebih paham ilmu agama," imbuhnya. 

Terakhir, dia berharap kedepannya antara sekolah dan kampus dapat bersinergi dan kerja sama kembali agar silaturahim tetap terjaga, “Harapannya ke depan kerja sama antara pihak sekolah dan PAI UIN Malang bisa terus berlanjut," tutupnya. (sf)

 

Reporter dan Fotografer: Sulthan Fathani Elsyam

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Kokohkan Karakter Kebangsaan pada Mahasiswa, UIN Malang Gelar Sosialisasi Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila
Abadi Wijaya Jumat, 22 Maret 2024 . in Berita . 165 views
7006_pncs.jpg

HUMAS UIN MALANG - Salam Pancasila! Begitulah simbol persatuan bangsa yang menggema di Gedung Sport Center UIN Malang pada Jumat, 22 Maret 2024. 

UIN Malang menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila, melalui bedah buku "Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah," karangan Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph. D. Kegiatan yang bertujuan untuk mengokohkan karakter kebangsaan ini diikuti oleh para mahasiswa UIN Malang dengan khidmat.

7007_pancasila.jpg

Meski sedang berpuasa tidak menyurutkan semangat dan antusiasme mahasiswa karena kegiatan ini sangat spesial yang dihadiri oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA. Ph. D., serta Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, Ir. Prakoso, M. M. 

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Isroqunnajah, M. Ag., yang mewakili Rektor UIN Malang. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, negara yang luas. "Meski demikian, Indonesia bukanlah negara yang bersifat komersial untuk disintegrasi," tuturnya. Pada faktanya, Indonesia telah berhasil mempertahankan persatuan dan kesatuannya selama lebih dari 70 tahun.  

7008_pancasila.jpg

Dilanjutkan dengan sambutan oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, Ir. Prakoso, M. M., beliau menegaskan bahwa Pancasila menjadi kesepakatan untuk membentuk negara ini. "Sehingga pertemuan pada sore hari ini akan menambah ketebalan kebangsaan untuk cinta tanah air," tegasnya.

Penguatan pembinaan ideologi Pancasila adalah langkah penting untuk menjaga fondasi bangsa. Hal ini bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen bangsa. Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas sangat penting dan diperlukan untuk mewujudkan generasi muda yang berkarakter Pancasila.

7009_pancasila.jpg

Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA. Ph. D., dalam pidatonya menyampaikan bahwa muslim Indonesia adalah muslim yang paling beruntung yang hidup di negara nasional. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia. Beliau juga menyampaikan bahwa meskipun masyarakat muslim adalah masyarakat mayoritas di Indonesia, namun harus tetap tunduk kepada Pancasila karena 3 hal. "Reformasi yang menang adalah pemimpin, mendapat pengakuan internasional, serta konsesus/ijma merupakan hukum tertinggi," jelasnya. 

Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bersatu padu untuk menjaga dan merawat Pancasila agar Indonesia menjadi negara yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

 

Reporter: Nyiur Salsabila

Editor: Edy Hyto

Lebih Lanjut »
Rektor UIN Malang Ajak Kepala BPIP RI Tinjau Pembangunan Kampus Megah ARRAHIM
Abadi Wijaya Jumat, 22 Maret 2024 . in Berita . 146 views

 

7002_kunjungan.png
Para pimpinan UIN Malang melakukan Doa bersama Ketua BPIP RI

HUMAS UIN MALANG-Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, hari ini mengundang Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, untuk memeriksa langsung kemajuan pembangunan kampus III yang mengesankan di kawasan Kota Batu. Jumat, 22 Maret 2024.

Rombongan dari BPIP dipandu oleh Rektor Zainuddin saat mereka mengunjungi Gedung Islamic Town Center (ITC), yang beberapa bulan lalu telah diresmikan oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas. Dari atas rooftop Gedung ITC, para tamu diundang untuk menikmati panorama memukau Kota Malang dan Batu, yang ditemani oleh udara sejuk dan alami.

7003_bpip.png

Setelah menikmati pemandangan yang menakjubkan, rombongan itu kemudian diarahkan menuju lokasi pembangunan kampus III, yang membentuk kalimat ARRAHIM. Rektor, didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) Prof. Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, M.Si, serta Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag, Ketua LP2M Prof. Dr. H. Agus Maimun , M.Pd, Manager PMU Zainal Habib, M.Hum meminta Prof. Yudian untuk memberikan doa restu bagi kelancaran pembangunan megaproject senilai satu triliun rupiah ini.

7004_ged.png

Dengan penuh khusyuk, Prof. Yudian memanjatkan doa, yang diamini oleh seluruh pimpinan yang hadir di dalam Gedung ARRAHIM. Doa tersebut merupakan ungkapan harapan untuk kelancaran pembangunan yang sedang berlangsung, serta kesuksesan bagi perwujudan visi besar universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang unggul.

7005_gedung.png

Pembangunan kampus III UIN Malang ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat akademik yang unggul, tetapi juga menjadi simbol kemajuan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Dengan dukungan dari BPIP RI, semakin diharapkan bahwa proses pembangunan ini akan berjalan dengan lancar dan berkesinambungan, mengantarkan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan yang berkualitas dan bermartabat.

Lebih Lanjut »
LP2M Siapkan Rencana Kinerja Hingga 2025 untuk Dukung Visi Kampus
Iffatunnida Jumat, 22 Maret 2024 . in Berita . 95 views
7010_ast.jpg


UIN MALANG-Memasuki akhir trimester pertama 2024, seluruh lembaga di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan rancangan kinerja untuk sepanjang 2024 hingga perencanaan setahun ke depan, 2025. Begitu juga Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) sebagai lembaga yang mengelola dua poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni penelitian dan pengabdian masyarakat. Selama dua hari (21-22/3), LP2M beserta pusat dan pusat studi di bawah naungannya fokus menggarap rencana kinerja dua tahun di Aston Inn Batu.
Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd., Ketua LP2M UIN Malang, menyatakan rencana kinerja yang disusun setiap pusat dan pusat studi akan sejalan dengan IKU (Indikator Kinerja Utama) rektor. “Tidak akan ada kegiatan yang menyimpang dari IKU rektor dan turunannya,” tegasnya. Workshop dua hari ini diadakan untuk memastikan bahwa seluruh program atau kegiatan yang direncanakan akan berjalan efektif dan efisien.
Target seluruh program dari LP2M tentunya untuk mewujudkan cita-cita besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai kampus yang unggul dan bereputasi internasional. Karena itu, tutur Prof. Agus, target dari setiap program pusat dan pusat studi harus mengarah ke situ.

7011_astt.jpg


Ahmad Abtokhi, Sekretaris LP2M, menambahkan, workshop selama dua hari ini merupakan follow-up dari Rapat Pimpinan Universitas yang telah berjalan di awal Maret 2024. Dari amanah para pimpinan itu, maka LP2M menginstruksikan pusat dan pusat studi di bawahnya untuk merancang sebaik mungkin program yang linier dengan kinerja LP2M.
Ia menyatakan, “Sebenarnya beberapa target pimpinan sudah tercapai di tahun lalu, jadi tugas tahun ini dan 2025 hanyalah sekedar mempertahankan prestasi dan meningkatkannya.” Contohnya, gol dua jurnal ilmiah terindeks Scopus sudah dicapai di akhir 2023 dengan diterimanya De Jure (jurnal di bawah naungan Fakultas Syariah) dalam pengindeks tersebut. Maka, tugas selanjutnya ialah mengawal beberapa jurnal lain yang digadang bisa menembus indeksasi Scopus.
Abtokhi juga menegaskan bahwa, apapun program kerja yang disusun hendaknya berkiblat pada standar internasional. Seperti, perancangan program di Pusat Kesehatan Masyarakat, harus menarget rumah sakit-rumah sakit di luar negeri. Sehingga nantinya, saat masa akreditasi, poin yang diraih bisa tinggi. (nd)

Lebih Lanjut »
Rektor dan Karo AUPK Lantik Pejabat Baru
Abadi Wijaya Jumat, 22 Maret 2024 . in Berita . 563 views

 

6998_lantik.jpg
UCAPAN SELAMAT: Rektor UIN Malang memberikan ucapan selamat kepada para pejabat baru yang dilantik. Jumat, 22 Maret 2024.

 

HUMAS UIN MALANG-Pagi ini, Jumat, 22 Maret 2024, Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA bersama Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd melantik pejabat baru di lingkungan UIN Maliki Malang, kali ini ada enam pejabat yang mengisi formasi itu yaitu Prof. Dr. Hj. Like Rascova Octaberlina, M.Ed sebagai Kepala Pusat Studi Kerjasama Internasional dalam sisa masa jabatan 2021-2025.
Ari Prasetyo Hirmawan, SE jabatan lama sebagai Pengemban Teknologi Pembelajaran Ahli Muda pada Fakultas Ekonomi, jabatan baru sebagai Kabag Tata Usaha Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan.
Nur Farida, S.Psi jabatan lama sebagai Kepala bagian tata Usaha di Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan, jabatan baru sebagai Kabag Tata Usaha di Fakultas Kedokteran dan ilmu Kesehatan
Sunik Ami, S.Ag jabatan lama sebagai Kabag tata Usaha Fakultas Psikologi, jabatan baru sebagai kabag tata usaha di Fakultas Syariah
Triasih Esti Nugraheni, SE., M.M jabatan lama sebagai Kabag Tata Usaha Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, jabatan baru sebagai Kabag Tata Usaha Fakultas Humaniora.
H. A. Zubairi, S.Ag., M.H jabatan lama sebagai Tata Usaha Fakultas Syariah, jabatan baru sebagai Tata Usaha Fakultas Psikologi.

6999_ari.jpg


Dalam arahannya, Prof. Zainuddin mengajak untuk kembali menata niat yang tulus serta berkomitmen untuk memenuhi amanah dan tanggung jawab yang telah diberikan. beliau juga menyampaikan bahwa proses rotasi dalam sebuah organisasi itu sudah biasa dan hal ini tentunya sebagai bentuk revisi evaluasi bagi pejabat yang diberi amanah
"Ini demi kelancaran program yang sangat padat dan luar biasa dalam rangka mengantarkan kampus ini menjadi unggul dan bereputasi internasional," paparnya.

7001_ilfi.jpg


Ini, tambah beliau, tidak bisa diraih jika mulai dari pimpinan tertinggi sampai bawahannya tidak memiliki komitmen untuk mencapai cita-cita mulia tersebut, Cita-cita mulia kampus ini membutuhkan komitmen dan integritas dari semua sivitas akademika. "Sekali lagi saya ucapakn selamat mengemban amanah mulia ini dan semoga kita semua se

7000_bersama.jpg

nantiasa diridhoi dan dibimbing oleh Allah SWT, amiin," doanya.
Kepala Biro AUPK juga mengajak seluruh pejabat yang dilantik untuk betul-betul menginternalisasikan setiap sumpah yang diucapkan. "Dan yang paling penting yaitu menjalankan amanah ini dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi," pintanya.

Lebih Lanjut »
Kepala BPIP Perkuat Moderasi Beragama dan Nilai Pancasila Mahasiswa Pascasarjana UIN Malang
Abadi Wijaya Jumat, 22 Maret 2024 . in Berita . 158 views

 

6995_bpip.png
Rektor UIN Malang memberikan buku kepada kepala BPIP RI usai memberikan stadium general di Pascasarjana UIN Malang, Kamis, 21 Maret 2024.

HUMAS UIN MALANG - Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Stadium General yang mengangkat tema penting tentang "Moderasi Beragama dan Penguatan Nilai-Nilai Pancasila". Acara berlangsung di Gedung Auditorium B Lt. 4 Pascasarjana pada hari Kamis, 21 Maret 2024.
Kegiatan akademik ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa dan akademisi untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sekaligus memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai landasan ideologis negara.

6997_bersamas.png


Hadir dalam acara tersebut tokoh-tokoh penting, termasuk Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, bersama dengan para wakil rektor, Wadir Pascasarjana, serta para akademisi S2 dan S3 yang turut memeriahkan suasana stadium general.
Salah satu momen puncak dalam acara ini adalah kehadiran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, sebagai pemateri. Dalam paparannya, beliau menyampaikan pandangan mendalam mengenai pentingnya memperkuat moderasi beragama sebagai upaya menjaga kerukunan dan keberagaman di tengah masyarakat yang heterogen, sambil juga menekankan pentingnya membumikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. “Islam dan Pancasila tidak bertentangan namun memiliki kesamaan,” tegasnya.
Kenapa muslim Indonesia harus tunduk pada pancasila? Karena pancasila menjadi dasar revolusi yang menang. Prof. Yudian mengajak audiens memahami moderasi agama melalui sejarah khalifah adam yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah. Beliau membedah tafsir yang selama ini dinilai banyak yang keliru memaknai ayat Alqur'an soal diturunkannya adam ke bumi. "Dari masalah inilah kita sering mengalami kesalahan dalam memahami agama dan negara pancasilais," paparnya
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya acara ini serta menegaskan komitmen UIN dalam mendukung harmoni antar umat beragama dan memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan civitas akademika.
Rektor juga dengan bangga menyampaikan informasi perkembangan UIN Maliki Malang yang telah mencapai pengakuan unggul. "Alhamdulillah pengakuan unggul sudah tercapai dan sekarang tinggal menuju reputasi internasional," jelas Prof. Zainuddin.

6996_ttd.jpg


Acara berlangsung penuh antusiasme dan diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, menunjukkan bahwa pemahaman akan pentingnya moderasi beragama dan nilai-nilai Pancasila masih menjadi topik yang relevan dan mendesak untuk dibahas dalam konteks dinamika kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Usai acara stadium general, dilanjutkan penandatanganan MoU UIN Maliki Malang dengan BPIP RI dan disaksikan seluruh sivitas akademika Pascasarjana yang hadir.

Lebih Lanjut »

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up