Bersahabat Dengan Musuh
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Selasa, 22 Juli 2014 . in Dosen . 3728 views

Jangan dikira bahwa musuh itu selalu mencelakaan, memporak-porandakan, dan bahkan mematikan. Musuh kadang juga menjadikan seseorang semakin kuat, kreatif, dan lebih cerdas. Sebaliknya, tanpa ada musuh maka keadaan akan menjadi sepi, kurang menantang, dan tidak menarik. Bahkan kalau pun ada musuh, tetapi dipandang remeh, maka melahirkan sikap sembrono, dan akhirnya malah kalah.

Maka artinya, musuh bisa menjadi pemicu atau mendorong seseorang untuk berusaha berlatih dan membekali diri dengan berbagai kekuatan hingga tidak mungkin terkalahkan. Seseorang yang tidak punya musuh, maka mereka tidak akan pernah menjadi pemenang atau apalagi sebagai juara yang membanggakan. Oleh karena itu musuh itu ternyata perlu, dan mungkin akan tepat dijadikan sahabat dalam arti tidak perlu dimusnahkan.

Tuhan selain menjadikan malaikat,juga menjadikan jin dan syetan. Makhluk yang disebutkan terakhir ini adalah musuh manusia. Keberadaannya selalu menggoda dan mengganggu. Tuhan juga mengijinkan, tatkala syetan itu akan menggoda manusia. Tetapi, manusia juga dilengkapi kekuatan, di antaranya adalah para rasul dan kitab suci.

Dengan keberadaan syetan itu, sebagian manusia menjadi kuat dan teruji, sekalipun juga sebaliknya, ada yang tersesat. Kualitas manusia ternyata menjadi tumbuh dan berkembang bukan saja oleh para sahabatnya, atau teman dekatnya yang baik-baik, tetapi juga oleh para musuh yang dimaksudkan itu. Oleh karena itu, tidak perlu semua musuh dijauhi, tetapi musuh bisa dijadikan sahabat atau paling tidak dimanfaatkan.

Dalam kehidupan ini, ada sementara orang yang justru mendekat atau bersahabat dengan binatang buas, seperti singa, buaya, ular, srigala, dan sejenis itu. Mereka itu mampu berakrab ria dengan binatang buas. Sudah barang tentu, hingga mereka berhasil mendekati binatang yang sangat membahayakan itu melalui sebuah proses panjang, pelatihan, membekali dirinya dengan berbagai kemampuan, baik yang lahir dan batin. Artinya, musuh bisa dijinakkan dan menjadikan dirinya kuat. Para pemain sircus, menjadikan binatang buas sebagai sahabat dan bahkan sumber pengahsilan ekonominya.

Akhir-akhir ini, kita menjalani proses demokrasi yang menarik, yaitu memilih calon presiden dan calon wakil presiden. Tidak mengherankan bahwa, tatkala berebut kemenangan, mereka yang terlibat langsung dalam pemilihan itu, tidak saja saling berkompetisi, tetapi juga saling bermusuhan. Lewat proses itu, baik yang menang ataupun sebaliknya yang belum beruntung, sama-sama akan memperoleh keuntungan, berupa pengalaman, taktik dan strategi bersaing, dukungan, simpatisan, dan paling tidak adalah menjadi semakin kuat serta dikenal oleh rakyat Indonesia.

Musuh pun ternyata ada gunanya. Tanpa musuh kehidupan ini tidak akan dinamis, inovatif, dan menjadi maju. Tidak terkecuali, bangsa-bangsa yang hidup di tengah-tengah tantangan yang keras, dan berhasil menyadari terhadap tantangan itu, dan selanjutnya berusaha menaklukannya, maka akan menjadi bangsa yang kuat, dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, -------sekali lagi, musuh tidak seharusnya dianggap sebagai sesuatu yang selalu membahayakan, tetapi justru menjadikan seseorang semakin hebat.

Pada setiap akhir pemilihan calon presiden dan wakil presiden di negara-negara maju, kita menyaksikan pemandangan yang indah. Pihak yang kalah segera mengucapkan selamat kepada yang menang. Kompetisi atau permusuhan segera diakhiri, dan keduanya saling bersahabat kembali. Pasti yang kalah merasa kecewa, tetapi kekecewaan itu tidak pelu dipelihara. Sebab hal itu tidak akan ada gunanya. Begitu pula pihak yang menang tidak akan mengabaikan yang kalah. Betapun, mereka yang kalah juga telah berjasa mengantarkannya pada posisi kemenangan itu. Bahkan, umpama tidak ada musuh, maka ia tidak akan menang selamanya. Itulah sebabnya, musuh seharusnya dijadikan sahabat. Wallahu a'lam

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up