Calon Guru PAI Siap Berkompetensi di ASEAN
Abadi Wijaya Selasa, 16 September 2014 . in Berita . 1928 views
365_asean.jpg

Gema-Untuk menghadapi Asean Community 2015, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maliki Malang membekali mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggelar kuliah tamu (16/9).

Tema yang diusung tak jauh dari isu-isu tersebut, yakni Membangun Kompetensi Guru PAI Berwawasan Nilai-Nilai Religius dan Global menuju Asean Community.

Bertempat di gedung Dr. (Hc). Ir. Soekarno Lt. 5, kuliah tamu ini wajib diikuti oleh mahasiswa jurusan PAI. Turut hadir Dekan FITK Nur Ali serta Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M. Si. Dan sebagai pemateri, FITK menghadirkan pakar pendidikan dari Malaysia, Dr. Ghazali bin Darusalam.

Dalam sambutannya, Nur Ali berharap semoga kuliah tamu ini bermanfaat bagi mahasiswa PAI dalam mengembangkan ilmunya. “Selain itu, semoga mahasiswa PAI dapat diterima di instansi manapun,” ungkapnya. Senada dengan Nur Ali, dalam sambutan kedua, Mudjia mengutarakan bahwa forum seperti ini sangatlah penting. “Ini merupakan bekal bagi mahasiswa PAI dalam berkompetensi di ranah nasional maupun internasional,” jelas Bapak yang yang menamatkan S3 nya di UNAIR ini. Dalam menghadapi Asean Community, semua orang bisa bekerja di Thailand, Malaysia, Brunei, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri mulai dari saat ini. “Apalagi kampus ini akan menuju World Class University (WCU), maka kompetensi pun semakin ketat,” katanya.

Selanjutnya, Ghazali memaparkan mengenai peran pendidikan dan guru kompeten. Menurutnya, guru yang berkualitas adalah guru yang cemerlang, efektif, berkesan, dan guru yang profesional. “Salah satu ciri guru yang handal ialah guru yang mempersiapkan bahan ajar sebelum ia mengajar dihadapan siswa-siswinya,” tutur Dosen Universitas Malaya ini. Di Indonesia, guru harus mempunyai 4 kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. “Dan seorang guru PAI harus mempunyai ciri sebagai murobbi (mendidik), mudarris (profesional), mursyid (memimpin), muallim (pengajar), dan muadib (da’i),” jelasnya lagi. Ia pun mengimbuhkan bahwa calon guru tidak hanya mendapatkan pembinaan di dalam saja, namun juga di luar sebagai pengalaman. Dan tidak ketinggalan pembinaan akhlak dan moral. (mdw)

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up