UIN Malang Peringati Hari Bahasa Arab Dunia
Abadi Wijaya Kamis, 18 Desember 2014 . in Berita . 3368 views
463_bahasa-arab-2.jpg

GEMA-Pada 18 Desember 1973 bahasa Arab telah diterapkan sebagai  bahasa resmi di Perserikatan Bangsa-bangsa.

Tanggal bersejarah tersebut kemudian diperingati sebagai hari Bahasa Arab Sedunia. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yang dikenal sebagai kampus pengembang bahasa Arab menghelat kembali peringatan Hari Bahasa Arab sedunia (18/12), setelah berhasil mengadakan peringatan yang sama pada tahun 2011 yang lalu; paling tidak untuk mengingatkan kembali bahwa umat Islam perlu menguasai bahasa Arab bila ingin memahami sumber-sumber utama ajaran Islam.

Sebagai acara utama peringatan Hari Bahasa Arab se-Dunia ini UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan Konferensi Internasional kedua tentang Pembelajaran Bahasa Arab dengan tema ‘Kajian tentang Buku Ajar Bahasa Arab untuk Non Arab di Empat Benua’ (al Mu’tamar al Dauliy al Tsani ‘an al Lughah al ‘Arabiyah tahta al Maudhu’ Marji’iyyat Ta’limi al Lughah al  Arabiyah Li al Natiqina Bi Ghairiha Fi Qarat al ‘Alam al Arba’). Konferensi ini dilaksanakan pada 18-19 Desember 2014 di dua kampus pengembang bahasa Arab yaitu di UIN Maulana Malik Ibrahim dan Universitas Darussalam Gontor Ponorogo. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah menggali dan berbagi pengalaman dan riset tentang pembelajaran dan pengajaran bahasa Arab yang telah dilaksanakan di berbagai negara di benua Asia, Afrika, Eropa dan Amerika. Kegiatan ini akan dihadiri oleh  pakar bahasa Arab dari seluruh duniadengan narasumber utama dari empat benua.  Benua Asia diwakili oleh lembaga Arabic for All dari Riyadh; Eropa diwakili oleh Prof. Dr. Eckehard Schulz dengan bukunya Modern Standard Arabic; Afrika diwakili oleh pengarang buku al-Kitab al-Asasi; dan Amerika diwakili oleh Prof. Dr. Mamdouh Nourdin dengan buku seri karangannya yang berjudul Arabic:  A Bridge to Islamic Culture. Disamping para ahli dari tanah air, kesediaan untuk menyajikan makalah juga diberikan oleh 35 pakar dari 18 negara, antara lain dari Qatar, UEA, Aljazair, Turki, Sudan Palestina, Libya, Ethopia, Yordania, Bangladesh, Tunisia, Mesir, Mauritania, Malaysia dan Yaman.

Menurut  Dr. Uril Bahruddin, ketua panitia konferensi internasional, masing-masing benua ada pakar-pakar yang dianggap bisa mewakili kawasannya untuk berbagi pengalaman dalam meneliti, mengembangkan dan mengajarkan bahasa Arab.“Pengalaman mereka sangat berarti bagi pengembangan pembelajaran dan pengajaran bahasa Arab bukan hanya bermanfaat bagi pengembangan bahasa Arab di Indonesia saja tetapi juga memberikan sumbangsih yang sangat signifikan bagi penelitian, pengembangan dan pengajaran bahasa Arab dalam konteks pemenuhan kebutuhan di era global ini,” lanjut Uril.

Model pembelajaran bahasa Arab yang telah dikembangkan di kawasan-kawasan tersebut ada yang telah diujicoba dan dikembangkan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, antara lain sistem pembelajaran bahasa Arab yang dikembangkan oleh lembaga Arabic for All yang berpusat di Riyadh. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, buku pembelajaran yang mereka ciptakan telah dipergunakan sebagai bahan ajar bagi mahasiswa baru yang diwajibkan untuk menguasai bahasa Arab.

Pengembangan seperti itu akan terus dilakukan. Misalnya, mengambil metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Prof. Schulz. Profesor yang asli Jerman ini berhasil membisakan bahasa Arab dalam waktu yang sangat singkat bagi tentara Jerman yang dikirim sebagai pasukan perdamaian di kawasan Timur Tengah. Hanya diperlukan waktu enam bulan bagi mereka untuk menguasai bahasa Arab dengan empat kompetensi yaitu ketrampilan berbicara, membaca, menulis dan menyimak.

Berbagai inovasi juga akan dikembangkan oleh UIN Malang yang terus menerus berupaya untuk mengembangkan pengajaran dan pembelajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan yang juga tersu berkembang. Pengembangan ini diharapkan akan memberikan dampak mendunia mengingat saat ini UIN Maulana Malik Ibrahimmemiliki mahasiswa dari berbagai belahan dunia. Setidaknya ada lebih dari 200 orang mahasiswa asing yang berasal dari 21 negara.  Para mahasiswa yang telah belajar di UIN Maulana Malik Ibrahim ini akan mentransfer pengalaman belajar mereka di tempat asal mereka masing.  

Inovasi pengembangan pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab  yang akan direalisasikan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim dalam waktu dekat ini adalah Qaryah Arabiyah (perkampungan bahasa Arab), dengan menciptakan lingkungan berbahasa Arab, dosen-dosen bahasa Arab yang berbahasa Arab, dan asrama-asrama yang diperuntukkan bagi siapapun yang ingin bisa berbahasa Arabdan akan menjalin komunikasi dengan bangsa-bangsa yang berbahasa Arab.

 Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri UIN Maulana Malik Ibrahim, Dr. Bakhruddin Fannani, menjelaskan bahwa ke depan kampus ini juga bisa bekerjasama, misalnya, dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk melakukan pelatihan bahasa Arab bagi para diplomat yang akan dikirim ke kawasan Timur Tengah dan Negara-negara yang berbahasa Arab. Atau dengan para peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan lembaga-lembaga penelitian yang akan terjun ke tengah-tengah masyarakat yang berbahasa Arab. Semuanya bisa dilakukan di Qaryah Arabiyah. Selain itu, dengan jalinan kerjasama yang dimiliki dengan para pakar bahasa Arab tersebut, terutama yang telah memiliki lembaga tes bahasa Arab, kampus ini akan melembagakan tes bahasa Arab yang diakui oleh lembaga-lembaga dunia, seperti halnya tes TOEFL dalam bahasa Inggris.

 

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up