GEMA-Jurusan Farmasi berupaya menyiapkan kompetensi dan kemampuan profesional  sebagai tenaga kesehatan  yaitu apoteker.

Selain itu apoteker juga dituntut untuk meningkatkan kompetensinya yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Melatarbelakangi hal tersebut Jurusan Farmasi UIN Maliki Malang adakan ujian pandadaran tiap semester genap yaitu semester 2, 4, dan 6 (19/11).

Ditemui di ruang Jurusan Farmasi gedung C Lt.2, Ketua Jurusan Farmasi, Begum Fauziyah mengatakan bahwa kegiatan ujian pandadaran ini merupakan ujian satu-satunya yang diadakan oleh Jurusan Farmasi. Ia menambahkan ujian pandadaran ini bertujuan sebagai sarana evaluasi pembelajaran tahunan mahasiswa dan membentuk kompetensi calon lulusan apoteker dari UIN Maliki Malang. “Untuk mengikuti ujian pandadaran semeseter berikutnya, mahasiswa harus lulus di ujian pandadaran sebelumnya,” terangnya.

Dosen pengampuh matakuliah kimia analis dasar itu mengatakan  selain itu juga diadakan evaluasi hasil ujian kepada mahasiswa, sehingga diketahui kelemahan mahasiswa pada bidang matakuliah tertentu dan diadakan pembimbingan untuk perbaikan dan peningkatan kompetensi mahasiswa. Ujian ini tidak hanya meliputi ujian tulis tetapi juga praktik. “Semoga dengan adanya ujian pandadaran ini bisa meningkatkan kompetensi mahasiswa, sehingga mahasiswa farmasi UIN Maliki Malang memiliki daya saing dengan mahasiswa farmasi di universitas lain,” harapnya. (js)