GEMA-Patah tumbuh hilang berganti, sebelum patah sudah tumbuh sebelum hilang sudah berganti. Penggalan kalimat bijak di atas agaknya sesuai dengan agenda Recruitment Reporter Gema Tahun 2015 (4-5/3).
Pendaftaran selama satu bulan (1-27/2) mendapat respon positif dari sivitas akademika. Hal ini nampak dari peserta yang berasal dari berbagai latar belakang jurusan. Agenda penambahan armada reporter kali ini didesain sedetail mungkin untuk melahirkan penulis yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan kebutuhan kampus untuk go international.
Recruitment kali ini tampil berbeda. Keinginan panitia untuk mendapatkan bibit unggul nyata terlihat. Terbukti dengan serangkaian ujian ketat yang harus diikuti oleh setiap calon reporter. Mulai dari interview skill bahasa baik Arab ataupun Inggris, ujian tulis, reportase singkat, tulis berita kilat, hingga wawancara langsung dengan Pimpinan Redaksi Gema, Anwar Firdausi. Serangkaian tes ini bertujuan untuk mengetahui kualitas calon reporter yang akan diterjunkan ke lapangan dan bersentuhan langsung dengan agenda kampus. Wawasan tentang jurnalistik pun tak luput dari sentuhan panitia. Rangkaian panjang ini berlangsung selama hampir dua bulan.
“Hal ini memang tidak berlebihan untuk dilakukan, mengingat kampus yang menargetkan untuk sejajar dalam jajaran kampus internasional,” ujar Anwar Firdausi. Pimred Gema ini memberikan dukungan penuh untuk mensukseskan gelaran tahunan ini. Di samping itu, menjadi barisan terdepan untuk menyuarakan kampus di seluruh Bumi Ulul Albab memang diperlukan pribadi yang tanggung jawab. Pasalnya tulisan yang ditulis oleh setiap reporter akan dibaca oleh seluruh penduduk UIN Maulana Malik Ibrahim Malang khususnya, bahkan masyarakat Indonesia umumnya.
Kegiatan tingkat universitas ini semakin lengkap dengan diadakannya diklat jurnalistik (18/3). Bertempat di kantor infopub diklat ini berlangsung. Dengan fokus pembahasan tentang dunia tulis menulis acara ini berjalan lancar. Didatangi langsung oleh seluruh keluarga besar Gema ditambah dengan kedatangan wartawan senior Radar Malang, Abdul Muntholib diklat semakin semarak. Dengan tahapan yang dilalui ini diharapkan calon reporter yang diterima akan menjadi amunisi baru untuk menyuarakan kampus lebih luas. (nhl)
