Sarasehan Bersama Menteri Agama di UIN Maliki
Abadi Wijaya Sabtu, 25 April 2015 . in Berita . 1599 views
560_sarasehan.jpg
CINDERAMATA: Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si memberikan lukisan sketsa kepada Menteri Agama, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin usai memberikan kuliah tamu di UIN Maliki.

GEMA- Setalah Kamis lalu Menteri Agama (Menag) Drs. Lukman Hakim melakukan peresmian IAIN Jember. Besoknya beliau melakukan kunjungan ke UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (24/1).

Dalam kunjungan kali ini Menteri Agama yang didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melakukan sarasehan dan diskusi bersama terkait Penanggulangan Radikalisme Agama di Indonesia. Sarasehan ini selain diikuti oleh civitas akademika UIN Maliki juga dihadiri oleh Wakil Walikota Malang Sutiaji, dan seluruh Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten se-Jawa Timur. Turut hadir juga Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, Dewan Pembina Guru Besar UIN Maliki Prof.Dr. Imam Suprayogo serta para pimpinan pondok pesantren se-Malang Raya.

Rektor UIN Maliki melalui sambutannya menyampaikan terima kasih dan selamat datang kepada Menteri Agama dikampus ulul albab ini. Sebelum memasuki gedung rektorat, Menag diajak oleh Rektor untuk mengelilingi kampus dan melihat Ma’had yang menjadi pilar keunggulan kampus ini. “Tadi pak Menteri saya ajak untuk melihat ma’had dan meliau mengatakan bahwa inilah Perguran Tinggi Islam yang ideal dengan menggabungkan tradisi pesantren dan Perguruan Tinggi”, sebut Prof Mudji. Menurutnya, UIN Maliki yang selama ini menjadi kampus Islam terbaik di Indonesia akan terus mengembangkan keilmuan modern namun juga tidak melupakan tradisi pesantren yang akan menjadi penyeimbang dalam setiap setiap ranah kehidupan. “UIN Maliki akan terus menjadi kebanggaan bagi umat Islam di Indonesia dan dunia dalam mengembangkan pendidikan yang modern dan selalu mengedepankan nilai luhur keislaman”, ujar Rektor disambut tepuk tangan hadirin.

Bertempat di aula Rektorat lantai 5, Menag menyampaikan pandangannya terkait radikalisme yang selama ini membuat resah masyarakat Indonesia. Menurutnya, radikalisme itu harus dicegah bersama melalui berbagai cara, salah satunya pendidikan. “Perguruan Tinggi Islam sebagai benteng untuk pencegahan radikalisme yang semakin berbahaya, dan UIN Maliki adalah PTAI yang menjadi contoh akan hal itu. Budaya pesantren dan perguruan tinggi menjadi tradisi sangat baik dan patut dicontoh oleh kampus lain”, ujar Bapak yang pernah menjabat Wakil Ketua MPR tersebut. Menurutnya, Inilah yang menjadi tantangan kita bersama untuk bagaimana menjadikan Indonesia ini menjadi negara yang beragam, negara yang majemuk yang dibangun melalui kearifan.

Sebagai negara yang memiliki banyak agama, namun Islam menjadi agama mayoritas di negeri ini. Sikap toleran harus dimiliki oleh setiap umat. “Maka dari itu, mari kita jaga kearifan beragama dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang dianut oleh agama masing-masing”, sambung Menag. Dalam sarasehan yang dihadiri ratusan peserta itu Menag menyampaikan pandangannya tentang kelompok ISIS yang selama ini menjadi buah bibir di masyarakat. “ISIS adalah salah satu upaya radikalisme, mari kita perangi dan kita cegah bersama”, serunya diakhir pembicaraan. (dcp)

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up