GEMA-Para ulama dan perangkat desa Gedangan Kabupaten Malang menyambut dengan antusias kedatangan para Dosen Pembinan Lapangan (DPL) dan para mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa Posdaya di masjid Agung Darussalam Gedangan (26/07). Pertemuan besar pertama bersama ini adalah sinyal baik bagi kelangsungan Posdaya di Gedangan.
Kalau dulu pada tahun 90an, sebut saja KKN (kuliah Kerja Nyata) lebih berfokus pada kegiatan kerohanian, namun pada era millenium ini KKM lebih luas kinerja cakupannya. Pasalanya para peserta KKM terdiri dari berbagai macam jurusan, sehingga sasaran kerja lebih variatif. Apalagi mereka adalah santri Ma’had Aly UIN Maliki Malang.
“Pengabdian di sini memang berbeda dengan pengabdian diperguruan tinggi lainnya, sebab mereka memiliki nilai plus, yaitu santri,” ujar Nashikhuddin Koordinator DPL Gedangan saat memberikan sambutan di Masjid Agung Darussalam. Meski mereka baru semester lima, lanjut Nashikhuddin, bekal selama setahun di Ma’had Aly Sunan Ampel UIN Maliki Malang sudah cukup untuk membekali mereka terjun di masyarakat.
Menurut Nashikhuddin, mahasiswa KKM perlu belajar berinterkasi dengan masyarakat, sebab menurutnya, teori yang telah mereka terima dikampus harus diamalkan dimasyarakat. “Untuk itu kami atas nama UIN Maliki mohon ma’af bila ada yang kurang berkenan dari mereka, sebab mereka masih belajar, dan perlu bimbingan dari masyarakat,” harapnya kepada para ulama dan perangkat desa Gedangan.
Gayung pun besambut, bapak Djumari salah satu tokoh masyarakat dan pengurus NU di Gedangan sangat welcome menerima para peserta KKM dari UIN Maliki di Gedangan. “Saya bangga dan ucapkan terima kasih kepada UIN Maliki karena memilih Gedangan sebagai lokasi KKM, dan semoga bisa memberikan manfaat bagi warga Gedangan,” ujarnya.
Djumari juga berpesan kepada para peserta KKM untuk pandai-pandai berinteraksi dengan masyarakat dan sering-sering konsultasi dengan ta’mir atau pengurus masjid. “Pasalnya karakteristik masing-masing masjid atau musholla di Gedangan berbeda-beda,” tegasnya.
Senada juga dilontakan oleh KH. Syamsul Arifin, salah satu ulama besar di Gedangan. Beliau sangat senang adanya KKM di Gedangan. “Tepat sekali mahasiswa KKM berada disini, sama seperti Nabi saat hijarah ke dari Makkah ke Madinah dan langsung mendirikan masjid, jadi masjid dijadikan sebagai pusat kegiatan,” ujar salah satu Pengurus NU ini.
Bahkan tambah Kyai yang bertubuh subur ini, mahasiswa bisa memberikan suri tauladan dengan akhlakul karimah. “Itulah yang perlu ditanamkan kepada masyarakat di sini, meski pelaksanaannya hanya sebulan, tapi kegiatan ini penting bagi kami dan juga bagi mahasiswa untuk belajar bermasyarakat,” tegasnya. Sebab, menurut KH Syamsul Arifin ilmu yang diperoleh dikampus harus diamalkan seperti dalam mahfudhot al ilmu bila ‘amalain kasyajari bila tsamarin, ilmu yang tidak diamalkan laksana pohon yang tidak ada buahnya. [dz]