FGD PTKIN se-Indonesia: Terjemahkan Program Kampus
Abadi Wijaya Senin, 14 Maret 2016 . in Berita . 1683 views
843_fgd-ptkin-2016.jpg


GEMA-Seluruh tim perencanaan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia melakukan diskusi (Focus Group Discussion) di UIN Maliki Malang untuk membahas usulan finalisasi standar biaya tahun 2016 dan draf usulan SBM (standar biaya masukan) tahun 2017. Pertemuan itu langsung dibuka Rektor UIN Maliki, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si di Rumah Singgah Lt.3 Pascasarjana UIN Maliki (10/3).


Prof. Mudji, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa selama ini perencanaan telah banyak membantu program-program pengembangan kampus. Khususnya dalam menata sumber keuangan yang berasal dari dana DIPA (Dana Isian Perencanaan Anggaran) maupun PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Pengelolaan dana tersebut sangatlah penting. Apalagi setiap penggunaan uang negara harus mengikuti aturan dan sistem keuangan yang legal.
“Tugas utama perencanaan sebenarnya untuk membantu menterjemahkan program-program yang telah direncanakan oleh pimpinannya agar bisa didanai dengan menggunakan uang DIPA dan PNBP tanpa menyalahi aturan yang berlaku,” paparnya.
Kendala yang sering muncul ialah ada program unggulan yang tidak bisa dibiayai uang negara tersebut. Misal, terkait pengasuh ma’had atau yang akrab disebut dewan kiai. Hingga saat ini dalam aturan keuangan di Kementerian Keuangan belum ada standarisasi untuk menggaji dewan kiai. Apakah mereka bisa disetarakan dengan dekan atau ketua lembaga? “Nah kasus ini masih belum ditemukan solusinya, padahal dewan kiai jika dihitung dengan jumlah jam kerja mereka nonstop,” terangnya.
Bahkan, dalam waktu 24 jam sekaligus para dewan kiai terus bekerja memantau mahasantrinya yang tinggal di ma’had. Mulai dari bangun tidur, hingga sampai tidur lagi semuanya menjadi tanggung jawab dewan kiai. “Santri yang tidak bisa mebaca al Quran diajari hingga mereka bisa mengaji dan diajak untuk mendalami ilmu syariat Islam lainnya,” tegasnya. Oleh karena itu, tambah dia, melalui pertemuan forum perencanaan PTKIN se-Indonesia ini diharapkan mampu menemukan solusi terhadap persoalan-persoalan klasik tersebut.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Dr. H. Sugeng Listyo Prabowo juga berharap agar setiap perencanaan di PTKIN terus berupaya untuk tetap semangat dalam menjalankan tugasnya. Sepirit dalam diri seseorang itu memiliki peran yang sangat penting terhadap kinerja seseorang sehingga dengan semagat dan tekat yang kuat seseorang bisa mencapai sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. “Bagi temen-temen perencanaan PTKIN Se-Indonesia teruslah semangat seperti ombak yang tiada henti-hentinya menerjang pantai,” harapnya.
Sementara itu, Kabag Perencanaan UIN Maliki, Ridwan yang sekaligus sebagai Ketua Forum Perencanaan PTKIN se-Indonesia menjelaskan bahwa draf usulan standarisasi biaya tahun 2016 memang masih mengalami beberapa kendala. Beberapa hal masih sulit diterjemahkan berdasar pasal aturan keuangan. Bahkan ada yang bersifat ambigu. Sehingga, dalam forum pertemuan tim perencanaan PTKIN ini akan dibahas tuntas dan hasilnya nanti akan disampaikan ke pemerintah pusat yaitu Dirjen Kemenag, khususnya di bidang Ortala. “Semoga hasil revisi ini bisa diterima sehingga bisa digunakan sebagai acuan pendanaan kegiatan yang bersumber dari DIPA,” paparnya.

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up