GEMA-“Kehadiran Kedokteran UIN Maliki memang dinanti,” ujar Dr. dr. Fidiansjah Mursjid, Sp.K.J., M.Ph., Ketua Perhimpunan Kedokteran Haji (PERDOKHI) dalam acara Seminar Kesehatan Haji, Jumat (3/6). Acara yang dihelat di Aula Rektorat Lt. 5 tersebut diadakan setelah agenda Grand Launching Program Studi Pendidikan Dokter. Tidak hanya Fidiansjah, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., Ditjen Sumberdaya Iptek Dikti juga diundang untuk mengisi seminar tersebut.

Di awal seminar, Ali menjelaskan bahwa Kemenristek Dikti sudah membuat 155 kompetensi untuk Prodi Kedokteran. Kompetensi tersebut harus dikuasai oleh dokter yang akan studi lanjut untuk menjadi dokter layanan primer. Ia mengatakan, kemampuan dokter layanan primer setara dengan dokter spesialis. “Bedanya dengan dokter umum, dokter layanan primer harus benar-benar memahami penyakit individu atau keluarga yang menjadi tanggung jawabnya,” paparnya.
Pada sesi selanjutnya, Ketua PERDOKHI menyajikan materinya mengenai kesehatan jamaah haji. Ia menjelaskan, para ahli kesehatan akan menangani masalah kesehatan para jamaah tersebut. Pelayanan tersebut mulai diberikan di daerah masing-masing hingga pelaksanaan haji selesai. Di samping itu, dengan adanya ahli kesehataan tersebut akan mengurangi angka kematiaan pada saat pelaksanaan haji. “Saya sangat senang UIN Maliki Malang memiliki Prodi Kedokteran ini. Saya harap, bibit-bibitnya nanti akan mampu membantu kami untuk ikut memberikan layanan kesehatan bagi para jamaah haji,” ungkapnya. (hni/nd)