Ramadan: Melatih Kesabaran
Abadi Wijaya Rabu, 13 Juli 2016 . in Berita . 1273 views
947_kh-tolhah.jpg

GEMA-Sungguh beruntung sekali bagi umat Islam yang mau bersusah payah meningkatkan ibadahnya di bulan suci Ramadan yang baru meninggalkan kita semua ini. Bulan yang penuh ampunan dan segala amal dilipatgandakan pahalanya itu semestinya harus dimanfaatkaatkan dengan sabaik mungkin agar mendapat rahmat dan maghfiroh dari sang pencipta jagat alam raya ini (11/7).


Kehadiran bulan agung ini selalu memberi inspirasi kepada seluruh umat Islam yang memiliki keimanan dan ketaqwaan, karena itu kunci untuk menangkap pesan agung yang tersirat dalam bulan suci Ramadan ini diperlukan keimanan yang kuat. “Dibulan Ramadan ini semua umat Islam diberi kebebasan dari ancaman api neraka, dan diampuni segala dosa-sosanya,” terang Prof. Dr. KH. Tholhah Hasan saat menghadiri acara halal bihalal di UIN Maliki Malang.
Meski begitu, kata dia, umat Islam ada yang menaggapinya serius dan ada yang tidak, ada yang kuat menjalaninya dan ada yang tidak. Faktanya di awal memasuki bulan Ramadhan Masjid dan mushola dipenuhi jamaah. Akan tetapi keadaaan seperti itu tidak berlangsung lama, hari kedua dan seterunya jumlah jamaah terus mengalami penurunan yang cukup derastis. “Fenomena seperti ini berlangsung lama sekali, mulai saya sejak kecil hingga sekarang kecenderungan umat Islam mengalami penurunan,” paparnya.
Justru, yang menjadi makin ramai malah pusat perbelanjaan, dan mall. Hal ini menjadi sangat ironis sekali, kenapa kesempatan emas ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin malah mereka justru berfoya-foya menghabiskan uangnya hanya untuk memenuhi keinginanya saja. “Ini sangat menarik untuk dlakukan penelitian, kenapa itu bisa terjadi,” keluhnya.
Bulan Ramadan di Indonesai memang berbeda sekali dengan di Makkah. Di masjidil haram tersebut justru umat islam berbondong-bondong memadati Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah. Umat Islam di sana menjelang akhir bulan ramadan justru saling berdesak-desakan dan berlomba untuk mendekatkan diri pada Allah swt. “Nah, ini menjadi suatu tantangan bagi kita semua,” paparnya.
Masih menurut KH. Tholhah, upaya dan niat yang tulus justru menjadi modal utama dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini, yaitu kesabaran dan kesabara itu harus ditanamkan dan dimiliki oleh setiap individu, pasalnya kesabaran itu sendiri merupakan keunggulan mental yang sifatnya universal, dalam Alquran juga sudah ditegaskan bahwa kesabaran itu sendiri merupakan sumber energi positif. “Sehingga pasca Ramadan kita diharapkan memiliki kesabaran yang lebih baik lagi,” terangnya.

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up