GENERASI CINTA DAMAI ANTI HOAX
Abadi Wijaya Jumat, 8 Desember 2017 . in Berita . 1477 views
1338_metroo.jpg

GEMA-Program NSI Exposed MetroTV menyambagi UIN Malang, Kamis (7/12). Mengusung tema Generasi Pecinta Damai, program yang dipandu oleh Aviani Malik tersebut membahas tentang isu radikalisme dan hoaks di kalangan masyarakat. Bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), mahasiswa diajak untuk memerangi kedua isu tersebut.

Indonesia saat ini menjadi negara pengguna media sosial terbesar ke-4 di dunia. Hal ini membuat media sosial menjadi satu ladang subur penyebaran isu radikalisme dan hoaks. Berdasarkan riset BNPT tahun 2017, potensi radikalisme di Indonesia saat ini mencapai rata-rata 55,00 persen atau berada di level sedang.
Menurut Deputi Bidang I Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Abdul Rahman Kadir, para pelaku penyebar isu cenderung menargetkan anak-anak muda. Hal ini dikarenakan mereka masih dalam proses pencarian jati diri.
Oleh karena itu untuk melawan hal tersebut, BNPT merekrut para pemuda untuk ikut aktif memerangi isu radikalisme dan hoaks. Melalui program Duta Damai, para kader muda diajak untuk membuat konten kontra-radikalisme melalui dunia maya. “Kelompok radikal menggunakan media sosial, maka kita juga menggunakan media sosial sebagai kontra-radikalisnya,” ujar mantan Sekretaris Utama BNPT tersebut.
Saat ini, terdapat sekitar 600 duta perdamaian BNPT yang tersebar di 10 kota besar di Indonesia. Di Kota Malang sendiri, terdapat 60 relawan yang dibagi ke dalam empat bidang. Setiap bidang memiliki website dan kontennya masing-masing. “Cara ini sangat efektif untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat umum,” tuturnya.
Di samping itu, Abdul Rahman juga mengingatkan agar setiap mahasiswa berhati-hati terhadap kegiatan-kegiatan berbau radikalisme. Menurutnya, saat ini tidak ada perguruan tinggi yang memiliki imun terhadap paham ini.
Di sisi lain, Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abdul Haris, M. Ag memastikan bahwa paham-paham radikal tidak masuk di universitas yang dipimpinnya. Hal ini dikarenakan mahasiswa UIN Malang telah dibekali dengan pemahaman agama selama berada di Ma’had. “Mahasiswa kita telah dibekali pemahaman tentang Islam moderat, yang tidak menyalahkan dan tidak merasa paling benar,” kata Rektor asal Lamongan tersebut.
Di penghujung acara, Abdul Rahman mendorong mahasiswa untuk menyatakan perang melawan kelompok radikal. Melalui media sosial, mereka juga dapat mengkampanyekan perdamaian dunia. “Saya rasa kita tidak akan bisa hidup tanpa ada perdamaian,” pungkas laki-laki berpangkat Mayor Jenderal tersebut.(zaw)

 

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up