Pada ujian ini, wawanacara langsung dengan para pelamar dilakukan untuk mengetahui pengetahuan keislaman setiap pelamar. Hal ini untuk memastikan agar UIN Malang sebagai perguruan tinggi Islam memiliki warna keislaman di setiap lininya termasuk keamanan. Setelah lolos kedua tahap tersebut, para calon tenaga sekuriti akan mengikuti pemeriksaan kesehatan dan narkoba sebelum ditetapkan sebagai pegawai kontrak selama empat tahun.
Ditemui di kantornya, Kepala Sub Bagian Umum Fauzan Almanshur mengatakan, pihak kampus memutuskan untuk tidak menggunakan kembali tenaga outsourcing. Penerimaan pegawai kali ini diharapkan dapat menyeleksi pegawai dengan kinerja yang lebih baik. “Selain itu, dengan meninggalkan tenaga outsourcing dapat menghemat anggara hingga sekitar 45 persen,” ujarnya.
Nantinya, tenaga sekuriti baru ini mulai bekerja pada awal Februari nanti dan akan ditempatkan di seluruh lingkungan UIN, termasuk kampus di Batu. Formasi tugas akan diberikan satu minggu sebelum kerja.(zaw)
Caption: Selektif: Para calon sekuriti UIN Malang melakukan wawancara seputar keislaman dan baca al Quran