GEMA-Dua tim debat UIN Malang berhasil mencetak prestasi dalam ASEAN Arabic Debate yang diadakan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Minggu (1/4). Tim tersebut beranggotakan Muhammad Syahni Arja, Imamuddin Mukhtar, Abduttawab Lahni, Athifah Khairun Nisa, Nandang Nurdiansah, dan Aad Nur Sayyidus Syuruur. Mereka merupakan anggota klub debat Silaturahmi Ilmiah Bahasa (SIB) UIN Malang dan El Jidal Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA).
Tim ini menduduki posisi ketiga, bersaing dengan 24 delegasi dari empat negara lainnya. Mereka berhasil melewati babak penyisihan dan delapan besar setelah melawan dua tim asal Universiti Kebangsaan Malaysia dan Islamic International University Malaysia.
Nandang mengungkapkan, ia dan timnya melakukan persiapan selama dua minggu penuh untuk menghadapi kompetisi ini. Meskipun sempat disibukkan dengan Ujian Tengah Semester, mahasiswa BSA tersebut bersyukur tim UIN Malang dapat mengikuti kompetisi dengan baik. “Alhamdulillah, tidak ada kesulitan selama kompetisi berlangsung,” tuturnya.
Lebih dari itu, Nandang mengaku senang dapat bertemu para debater negara-negara sahabat. Ia mengaku banyak belajar tentang cara berpikir dan karakteristik para delegasi dari tiap negara. “Kami juga bisa membandingkan dengan kualitas tim debat kami,” ujar mahasiswa semester 4 tersebut.
Selanjutnya, ia berharap agar pengalaman mereka bersaing di kompetisi internasional dapat memotivasi mahasiswa lain supaya lebih berprestasi. Menurutnya, prestasi ini merupakan bukti bahwa UIN Malang juga dapat berbicara di forum internasional.
ASEAN Arabic Debate sendiri merupakan ajang debat antar negara ASEAN yang diadakan setiap tahun oleh USIM. Kompetisi yang berlangsung sejak 2007 ini awalnya merupakan kompetisi dua tahunan. Pada 2018, terdapat empat negara yang berpartisipasi sebagai peserta meliputi Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei. (zaw/nd)