Dalam sambutannya Prof. Haris tidak banyak kata. “Untuk mengimplementasikan konsep Ulul Albab, Hari Rabu, 30 Mei 2018 ini UIN Maulana Malik Ibrahim secara resmi membuat Majelis Zikr wa Al-Ta’lim,. Dengan mengucap Bismillahirohmaanirrohiim maka majelis ini saya resmikan”, jelasnya. Sambil disambut tepuk tangan yang begitu meriah dari semua yang hadir terutama dari para mahasantri. Kemudian beliau pun meminta kepada Dr. H. Isroquunajah dan Dr. H. M. Zainuddin, M.Ag untuk memberikan doa sebelum nantinya acara dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjamaah dan buka puasa bersama.
Di lain kesempatan, menurut hasil wawancara dengan ketua Senat Universitas, Dr.H.A Muhtadi Ridwan, M.Ag. Terkait majelis zikr, menurut beliau hal itu sesuai dengan ajaran yang ada di agama Islam, yaitu setiap muslim dianjurkan untuk selalu mengingat Allah. “Hal ini khususnya majelis ditujukan untuk seluruh civitas akademika UIN Malang dan warga masyarakat di sekitar universitas agar hatinya menjadi tenang karena sesuai ajaran agama kita bahwa melalui zikr itu bisa membuat hati setiap manusia menjadi tenang. Ide ini sangat bagus dan tentu memiliki harapan lain yaitu untuk membangun komunikasi dan interkasi tidak hanya di dalam dan di luar kampus”,terangnya.
Selanjutnya tentang Ta’lim itu adalah wajib bagi semua orang karena mencari ilmu itu adalah kewajiban yang dimulai sejak seseorang lahir sampai nanti meninggal jadi tidak ada batas waktunya. “Majelis ini adalah penyediaan sarana tentu yang terkait dengan soal-soal kajian keagamaan jadi secara umum prinsipnya kami atas nama senat UIN Malang mengapresiasi ide yang sangat bagus ini dan mudah-mudahan bisa dilaksanakan secara istiqomah, kontinyu dan bisa diikuti oleh banyak pihak baik yang di internal kampus ataupun di eksternal kampus”, harapnya. (ptt)