GEMA-Pengukuhan Prof. Dr. H. Asmaun Sahlan M. Ag sebagai Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam menambah jumlah pejabat fungsional tersebut di lingkungan UIN Malang, Sabtu (8/12).
Dalam sambutannya, Rektor UIN Malang Prof. Dr. H. Abdul Haris mendorong para doktor di universitas yang dipimpinya untuk mengajukan kualifikasi. Hal ini untuk mempercepat pertumbuhan jumlah guru besar di Kampus Ulul Albab.
Saat ini, UIN Malang masih memiliki enam guru besar. Padahal setiap jurusan seharusnya memiliki setidaknya satu guru besar. Jumlah tersebut juga terbilang sedikit dibandingkan dengan universitas islam negeri lain. Misalnya, UIN Sunan Ampel memiliki 36 guru besar. Sedangkan UIN Syarif Hidayatullah mempunyai 66 guru besar.
Oleh karena itu, Prof. Haris menggerakkan para dosen dengan golongan IV-A ke atas untuk segera mengajukan kulaifikasi sebagai guru besar. Di samping itu, rektor kelahiran Lamongan tersebut juga mengharapkan para dosen untuk giat menulis di jurnal terindeks internasional. “Masalahnya sekarang adalah jumlah kepenulisan ilmiah di jurnal ilmiah terindeks internasional terutama Scopus,” ujarnya.
Untuk mendukung program percepatan guru besar, Prof. Haris mengatakan bahwa universitas telah menyiapkan sejumlah anggaran. Menurutnya, pihak kampus siap membantu para doktor untuk memperoleh status guru besar.
Empat bulan menjabat, Prof. Haris telah menambah satu lagi jumlah guru besar. Jika berlangsung konsisten dan percepatan berjalan baik, UIN Malang bisa memiliki 30 guru besar dalam dua tahun. “Dengan begitu, UIN Malang tidak hanya menjadi kampus terakreditasi A, tetapi juga diakui oleh dunia dengan lulusan tingkat tinggi,” jelasnya.(zaw)
