GEMA- Program 1000 Buku yang digagas UIN Press menjadi pecutan semangat bagi sivitas akademik UIN Malang untuk mempublikasikan karya tulisnya. Terutama bagi kalangan dosen. Prof. Dr. Muhammad Djakfar, M.Ag. menyatakan ilmu tidak untuk disimpan namun harus disebar salah satunya melalui buku.
Dalam wawancara singkat di momen AICIS 2018 bersama Gema, Prof. Djakfar menegaskan bahwa buku bermanfaat ke beberapa aspek. Pertama, ia adalah simbol kedalaman ilmu seseorang. Menulis buku berarti seseorang tak hanya memahami suatu ilmu di permukaan. “Dia pasti punya pemikiran yang dalam terkait ilmu tersebut sehingga harus diterbitkan melalui tulisan,” tambah Guru Besar Ekonomi Islam tersebut.
Kedua, lanjut profesor asal Pulau Madura itu, buku tentu bermanfaat bagi orang yang membaca. Di kalangan universitas, tentu akan membantu mahasiswa untuk mendapatkan literatur terkait perkuliahannya. “Bahkan tidak untuk kalangan kampus UIN Malang saja, buku-buku kita sudah dipakai di beberapa universitas di Indonesia,” paparnya.
Fakta ini pun menggiring pada aspek manfaat terakhir, yakni untuk reputasi kampus. Buku yang dipakai di kampus lain menunjukkan tingginya trust value terhadap UIN Malang. “Mereka sendiri yang menyatakan bahwa walau UIN Malang kampus Islam, namun literaturnya bisa juga dipakai di kampus berbasis umum,” tutur Bapak kelahiran 29 September ini.
Prof. Djakfar pun berpesan agar sivitas akademik UIN Malang, khususnya para dosen, memanfaatkan program apik dari UIN Press ini. Tak hanya akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan si penulis, tetapi buku tersebut nantinya akan menjadi bukti bahwa dunia literasi UIN Malang tidak pernah mati. Ayo semangat menulis! (nd)