SAINTEK DATANGKAN PROFESOR AHLI NUKLIR
Abadi Wijaya Kamis, 21 Maret 2019 . in Berita . 837 views
1888_batan-1.jpg
BUKA WAWASAN: Ratusan mahasiswa Fakultas Saintek dijelaskan manfaat teknolgi akselerator oleh Badan Tenaga Nuklir (Batan) Yogyakarta Prof. Drs. Darsono, M.Sc Kamis (21/3).


GEMA-Fakuktas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pagi ini melaksanakan kuliah tamu dengan tajuk Peran Teknlogi Akselerator (Partikel kecil yang berhubungan dengan magnet yang mampu menghasilkan teknologi, Red.) Bidang Industri dengan dua narasumber dari Badan Tenaga Nuklir (Batan) Yogyakarta Prof. Drs. Darsono, M.Sc dan Aris Bastianudin, S,ST. Kamis (21/3).
Kegiatan yang digelar di Auditorium Gedung B.J. Habibie Fakultas Saintek Lt.4 itu dibuka langsung Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Saintek Dr. Imam Tazi, M.Si. Selain kuliah tamu juga dilakukan penandatanganan nota kerjasama antara Fakuktas Saintek dengan Batan, khususnya di bidang riset bagi peningkatan dosen maupun mahasiswa.

1889_batan-2.jpg

Sementara itu, Darsono dalam paparan materinya menjelaskan bahwa manfaat rencana pembangunan laboratorium berbasis teknologi akselerator ini disiapkan untuk pemanfaatan teknologi jangka panjang. "Pemanfaatan teknologi akselerator ini sangat banyak, dan bisa digunakan disemua sektor industri," paparnya.
Secara umum, kata dia, pembangunan teknologi akselerator ini untuk menunjang percepatan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kinerja induatri nasional. "Salah satu harapan pemanfaatan teknologi akselerator tersebut bisa digunakan untuk rekayasa bahan dalam era indusrial 4.0," terangnya.
Tantangannya, kata Darsono, semua teknopogi yang dikembangkan saat ini harus ramah lingkungan, dan sudah menjadi tuntutan konsumen di negara-negara maju. "Oleh karena itu, untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan penguasaan dan pemanfaatan teknologi akselerator untuk membantu menyelesaiakan permasalahan di sektor perindustrian di Indonesia," jelasnya.
Saat ini, kata Darsono, di Indonesia hanya ada tiga yang mengembangkan teknologi akselerator ini yaitu Serpong, Bandung dan Batan Yogyakarta saja, padahal teknologi ini sangat manfaat bagi perkembangan disemua lini kehidupan. "Batan sangat terbuka untuk bersama-sama melakukan riset bersama bagi para doaen dan mahasiswa dari UIN Malang," pungkasnya.

1890_batan-3.jpg

BATAN BERI PELUANG DOSEN DAN MAHASISWA UIN MALANG MELAKUKAN RESEARCH
Aris Bastianudin, S,ST dalam kuliah tamunya yang bertajuk Peran Teknlogi Akselerator Bidang Industri menjelaskan empat tugas utama Batan Yogyakarta. 
Diantaranya mengembangkan reaktor, akselerator, dan iradiator. Selain itu Batan juga memiliki tujuh sistem yang sudah terakreditasi. Mulai sistem manajemen kerja, akuntansi, dan pusat unggulan iptek. "Bagi dosen dan mahasiswa yang mau melakukan penelitian, Batan siap membantu," paparnya.
Batan memberikan peluang bagi dosen dan mahasiswa untuk mengikuti workshop teknologi nuklir yang rencananya akan diselenggarakan tanggal 11 April mendatang. "Batan memberikan peluang selebar mungkin bagi para dosen dan para mahasiswa untuk ikut dalam kegiatan tersebut tanpa seleksi," ajaknya.
Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahunnya Batan Yogyakarta yang ke 55 tahun. (aj/*/INFOPUB)

1891_batan-4.jpg

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up