GEMA-Di hadapan ribuan atlet Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Diktis Kamaruddin Amin, rektor UIN Malang, rektor UIN Ar Raniry Aceh, dan ketua forum wakil rektor bidang kemahasiswaan membuka resmi perhelatan akbar Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) ke-9, Senin malam (15/7). Kembang api pun menghiasi langit malam di area Lapangan Utama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dalam pemaparannya, menteri agama dan seluruh pihak di kementeriannya mendukung penuh kompetisi besar dwi tahunan tersebut. PIONIR disebutnya sebagai pelengkap pendidikan formal dalam kelas di setiap kampus.
Ikhtiar pendidikan, ujarnya, ialah memanusiakan manusia. Untuk mencapainya, pendidikan formal saja tentu tidak akan cukup. “Maka diperlukan kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas formal,” lanjutnya.
Kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi salah satu kebijakan Kemenag. Kegiatan di luar kelas menjadi salah satu program strategis, di antaranya melalui aktivitas seni dan riset ilmiah.
Segala ikhtiar ini, masih kata Lukman Hakim, ditujukan untuk mencapai cita-cita besar PTKIN. Yakni, menghasilkan lulusan yang profesional serta memiliki asas sosial kemasyarakatan. Sehingga nantinya, lulusan PTKIN bisa bergerak aktif serta positif di masyarakat dan berkontribusi untuk memajukan bangsa Indonesia. (nd)