PROF. AGUNG SEDAYU: BERKACA PADA MASJID TRADISIONAL
Iffatunnida Selasa, 12 Januari 2021 . in Berita . 1256 views
3072_agung-sedayu2.jpg

GEMA-Menurut hasil penelitian yang dilakukan pada 2019, pembangunan gedung baru menghasilkan 38 persen dari total emisi karbondioksida yang tentunya mengancam energi global. Hal ini disampaikan Prof. Dr. Agung Sedayu, MT. dalam orasi ilmiah pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Sipil (Manajemen Konstruksi), Selasa (15/1). Masalah tersebut muncul karena material yang digunakan saat pembangunan tidak ramah lingkungan.
Akibatnya, lanjut Prof. Agung, banyak kasus limbah bangunan yang tidak dapat didaur ulang dan mengotori lingkungan. Lebih lanjut, limbah ini menjadi salah satu sumber polusi yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar bangunan baru. Berlatar belakang masalah lingkungan ini, ia pun mencoba meneliti struktur bangunan-bangunan tradisional di Indonesia. Terlebih khusus, ia mengambil masjid-masjid kuno di tanah Jawa sebagai contoh studi kasusnya. Seperti Masjid Sunan Ampel Surabaya, Masjid Jami’ Kota Malang, Masjid Agung Demak, dan lainnya.
Dalam hasil risetnya, ia menemukan bahwa masjid tradisional tersebut menerapkan konsep Green Building and Sustainable Construction. Meski dibangun pada masa lampau, masjid-masjid itu sudah sesuai dengan bangunan ideal yang diimpikan para ahli konstruksi di masa modern ini.

3069_agung-sedayu.jpg


Profesor termuda di UIN Malang itu menjelaskan, material yang dipakai untuk membangun masjid tradisional hanya menggunakan bahan yang bersifat recycle dan reuse. “Seperti penggunaan kayu dan batu alam sebagai pondasi dan lantai serta dinding masjid,” papar Bapak kelahiran 1978 ini.
Dengan memanfaatkan kayu, misalnya, limbahnya pun akan dapat digunakan kembali. Tak hanya itu, batu alam yang dijadikan lantai dan dinding memberi kesejukan alami saat beribadah. “Apalagi di masjid tradisional biasanya memiliki ventilasi dan jendela yang sangat besar,” ia menambahkan, “Secara keseluruhan,material alami serta rancang bangun masjid disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia.” (nd)

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up