MENTERI AGAMA JELASKAN HISTORI HALAL BIHALAL
Iffatunnida Rabu, 19 Mei 2021 . in Berita . 532 views
3179_menag.jpg

GEMA-Tak banyak yang mengetahui asal-usul Halal Bihalal, sebuah tradisi pasca Idul Fitri di Indonesia. Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas mengulas singkat sejarah tradisi tersebut. Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan di agenda Halal Bihalal daring UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Rabu (19/5).
Halal Bihalal, kisahnya, adalah ijtihad salah satu Ulama pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Abdul Wahab Chasbullah. Pada Ramadhan tahun 1948, Presiden RI saat itu Ir. Soekarno merasa risau karena elit politiknya saling berseberangan dan tidak pernah bersepakat dalam majelis. Akibatnya, pertikaian terjadi di beberapa area di Indonesia, seperti Darul Islam, Tentara Islam Indonesia, dan PKI di Madiun.
Mendengar kekhawatiran presiden, KH. Wahab menyarankan untuk mengadakan silaturrahim untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Namun, menurut Presiden Soekarno, kata silaturrahim tidak akan menarik minat para elit politik. Ia pun meminta istilah lain. Setelah berpikir, KH. Wahab menjawab bahwa saling bertikai itu dosa dan termasuk haram. Jadi, agar tidak dosa dan menjadi haram, maka harus dihalalkan. Maka, muncullah istilah Halal Bihalal.
Menilik sejarahnya, sudah nampak bahwa tradisi Indonesia yang mencerminkan nilai keislaman ini hanya memiliki satu tujuan utama. “Halal Bihalal menyimpan makna bahwa penting sekali untuk merawat kebersamaan dan persatuan sesama manusia,” jelas Yaqut. (nd)

 

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up