Tim penelitian ini diketuai oleh Dr. apt. Burhan Ma'arif Z. A., M.Farm. (Dosen Farmasi), beranggotakan apt. Novia Maulina, M.Farm. (Dosen Farmasi), serta mengajak mahasiswa Farmasi Rayhan Bakhrul Ulum dan Nadiya Ramadanty Mulpiawan.
Penelitian daun kenitu dilakukan sebagai alternatif terapi osteoartritis yang selama ini banyak menggunakan suplemen glukosamin dan kondroitin yang memiliki kekurangan pada aspek sumbernya, yaitu babi yang tidak halal, penangkapan hiu dan paus yang merusak ekosistem laut, serta krustasean dan cangkang artropoda yang dapat menginduksi reaksi alergi berlebihan.
Kenitu dipilih sebagai bahan dasar karena mengandung fitoesterogen tinggi yang berpotensi sebagai terapi osteoartritis. Penelitian yang sudah melewati tahap uji in vivo dengan judul “Development of Halal Pharmaceutical Products from Chrysophyllum cainito L. for the Treatment of Osteoarthritis” ini berhasil menyabet Juara Umum Lomba Invensi dan PTK IYSA 2023 dan berhasil menyabet medali emas (25/11).
Penelitian ini diinisiasi sejak tahun 2017 dengan fokus pada khasiat sebagai antiosteoporosis, belum ke arah osteoartritis. Penelitian daun kenitu untuk maintenance dan treatment penyakit pada tulang ini dilakukan dengan prosedur pengembangan obat baru secara umum, mulai dari skrining kandungan kimia dengan metode metabolite profiling, uji in silico, uji toksisitas, dan uji aktivitas baik sebagai antiosteoporosis maupun antiosteoarthritis. Selanjutnya dilakukan tahapan formulasi tablet, uji stabilitas formula, hingga uji deskriptif respon pasien. Semua hasil menunjukan ekstrak daun kenitu dan tablet daun kenitu ini (prototipe dengan merk Osteprim) berkhasiat dalam mengobati osteoporosis dan osteoarthritis.
Dr. apt. Burhan berharap Osteprim dapat diproduksi secara masal dan terdaftar di BPOM. "Harapan kami tentu produk Osteprim ini bisa diproduksi secara massal sebagai bentuk hilirisasi hasil penelitian, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Saat ini prototipe Osteprim sedang kami proses untuk pendaftaran nomor registrasi BPOM bekerjasama dengan beberapa industri farmasi. Mohon doanya saja supaya lancar," pungkasnya.
Narasumber: Dr. apt. Burhan Ma'arif Z. A., M.Farm
Reporter: Raalins W
Editor: Edy Hyto