HUMAS UIN MALANG - Dalam rangka mendukung program Kementerian Agama RI, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang terus bergerak meningkatkan efektivitas Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM) di lingkungan perguruan tinggi dengan mengadakan evaluasi MBKM tahun 2023 di Ruang Rapat LPM Lt. 4, Gedung Dr. (HC) Ir. Soekarno UIN Malang, Kamis, 25 Juli 2024.
Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag (Wakil Rektor 1 UIN Malang) didampingi Koordinator MBKM Universitas, Dr. Muhammad Walid, MA (Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah Keguruan) dan Dr. Anton Prasetyo, M.Si (Wakil Dekan 1 Fakultas Saintek) memimpin pertemuan yang membahas evaluasi MBKM dalam satu tahun terakhir di kampus Ulul Albab siang hari ini dengan dihadiri seluruh pimpinan fakultas maupun program studi.
Prof Umi, sapaannya, mengatakan pihaknya menyambut baik program MBKM yang diinisiasi Kemenag RI itu. Pasalnya, adanya program tersebut menjadi keunggulan yang membuat daya saing antar SDM Indonesia akan merubah dunia pendidikan ke arah yang lebih baik. "Kami akan terus menghadirkan MBKM yang diprakarsai oleh Kemenag demi kebaikan bersama. Sementara teknis di lapangan, nanti akan diatur oleh masing-masing fakultas dan prodi sehingga peserta MBKM terwadahi dan bisa mengembangkan pendidikannya dengan baik di sini," katanya.
Namun, Ia tak menepis bahwa potensi-potensi penghambat dalam pelaksanaannya menyisakan berbagai hal, sehingga faktor itu harus dibenahi agar nantinya dapat meningkatkan kemampuan SDM Indonesia yang cakap di masing-masing bidang.
Hal ini merujuk pada orientasi pendidikan versi Kemenag RI yang memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh kesempatan selama 3 (tiga) semester untuk belajar di luar perguruan tinggi asal. Sehingga mahasiswa dapat sedini mungkin mengenali berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta institusi atau kelompok masyarakat pengguna lulusan.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas tentang penyelenggara kegiatan pertukaran mahasiswa model luring. Di mana UIN Malang menjadi salah satu host dari belasan PTKIN yang ditunjuk Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI untuk menerima mahasiswa MBKM. "Ada 11 PTKIN yang ditunjuk oleh Diktis salah satunya UIN Malang untuk menjadi Host Penyelenggaraan Pertukaran Pelajar secara daring dan luring," terang Prof. Umi.
Program Pertukaran Mahasiswa antar Perguruan Tinggi rencananya akan dilaksanakan dalam 2 (dua) bentuk program, yakni Pertukaran Mahasiswa - Daring (PM-Daring) dan Pertukaran Mahasiswa - Luring (PM-Luring) dengan 11 PTKIN terpilih menjadi host penyelenggara PM-Daring maupun PM-Luring. Diantaranya, bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Alauddin Makassar, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Ar-Ranieri Banda Aceh, UIN Raden Mas Said Surakarta, dan UIN Prof. Kiai Haji Saifudin Zuhri Purwokerto.
Beberapa hal dimanfaatkan oleh UIN Malang, salah satunya adalah penerapan platform Merpati (Merdeka Belajar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) yang telah disiapkan oleh Kemenag RI untuk mendukung proses pelaksanaan pertukaran mahasiswa baik secara luring maupun daring. Dalam hal ini, Dr. Muhammad Walid, MA dan Dr. Anton Prasetyo, M.Si menjadi pembicara yang memaparkan hal-hal teknis dari platform Merpati tersebut.
Wakil Rektor 1 UIN Malang itu berharap kedepannya upaya ini dapat berjalan lancar dengan kondisi SDM yang prima dan yang terpenting segala yang diupayakan ini bisa bermanfaat bagi seluruh stakeholder. "Saya harap usaha yang kita lakukan ini bisa berjalan dengan baik dan kesehatan bapak/ibu yang selalu fit demi memberikan pengalaman bermakna bagi mahasiswa melalui berbagai aktivitas nyata di lembaga mitra (dunia usaha, dunia industri, instansi pemerintah, lembaga swadaya, dan sebagainya)," tutupnya. (sf)
Reporter dan Fotografer : Sulthan Fathani Elsyam