HUMAS UIN MALANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Malang mengadakan sosialisasi dan layanan pembuatan paspor melalui program Eazy Paspor. Kegiatan ini diadakan untuk memudahkan sivitas akademika UIN Malang dalam mengurus paspor mereka. Rabu, 31 Juli 2024.
Dalam sambutan pembuka, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. H. A. Fatah Yasin, M.Ag. menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada petugas Imigrasi Kelas 1 TPI Malang atas kerja sama yang terjalin. "Pentingnya paspor bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa memberikan daya tarik tersendiri. Saat ini, jika data kurang lengkap, pembuatan paspor bisa memakan waktu lama dan harus bolak-balik ke kantor imigrasi. Sekarang, petugas Imigrasi datang ke UIN Malang dan memberikan pelayanan prima kepada sivitas akademika UIN Malang," ujar Fatah.
Fatah berharap kegiatan sosialisasi dan pelayanan pembuatan paspor ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dapat diagendakan setiap tahun. "Saya rasa kegiatan seperti ini penting dan memberikan banyak manfaat serta kemudahan bagi sivitas akademika UIN Malang," tambahnya.
Dany Trisunu, S.H., M.H., Kepala Subseksi Pemeriksaan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Malang, menegaskan bahwa kerja sama dengan berbagai kampus di Malang Raya sudah terjalin lama. "Tujuannya adalah memberikan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan paspor. Kerja sama ini juga telah dilaksanakan dengan beberapa kampus, salah satunya dengan UB Malang," katanya.
Dany berharap program Eazy Paspor ini dapat memberikan kemudahan bagi sivitas akademika UIN Malang dalam pembuatan atau perpanjangan paspor. "Semua yang mendaftar akan dilayani dan dokumen pendukungnya akan dicek kembali sebelum proses perekaman berlangsung. Jika ada data yang tidak terintegrasi atau kurang valid, maka harus diurus kembali terlebih dahulu agar data yang diinput dalam sistem imigrasi benar-benar valid," jelasnya.
Dany juga mengingatkan agar paspor yang sudah dimiliki dijaga dengan baik. "Jika hilang, akan dikenakan sanksi hingga 1 juta rupiah, baik sengaja maupun tidak sengaja," tegasnya.
Program Eazy Paspor ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi sivitas akademika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam mengurus paspor dengan lebih mudah dan efisien.