HUMAS UIN MALANG - Sebanyak 12 orang yang tergabung dalam delegasi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang berkunjung ke Universitas Islam Madinah (UIM) Arab Saudi guna memenuhi undangan kolaborasi akademik dan sosialisasi mahasiswa internasional, 28 Juli hingga 4 Agustus 2024.
Delegasi tersebut diantaranya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama, Pengelola Kantor Urusan Internasional, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua Program Studi S3 Hukum Keluarga Islam dan sejumlah mahasiswa yang mewakili. Mereka diajak berkunjung ke beberapa tempat dan fasilitas kampus, diantaranya perpustakaan pusat, pusat bahasa, pusat olahraga, pusat kegiatan mahasiswa, dan percetakaan kampus.
Sejak awal kedatangannya, delegasi UIN Maliki Malang disambut hangat oleh Kepala Urusan Kerjasama, Direktur Pascasarjana, Kepala Bagian Penerimaan Mahasiswa, dan Kepala Bagian Kemahasiswaan.
Sambutan dan pemaparan profil masing-masing universitas mengawali kegiatan dalam pertemuan ini. Pihak UIN Malang, dalam hal ini, diwakili oleh Prof. Umi Sumbulah (Wakil Rektor bidang Akademik) dan pihak UIM diwakili oleh Dr. Abdulwahed selaku Kepala Bagian Kerjasama.
Direktur Pascasarjana Universitas Islam Madinah, Dr. Ahmad Alwaji menceritakan, sebagian mahasiswanya (asal Indonesia) mengambil fokus riset yang berkaitan dengan negara asalnya, sehingga perlu keterlibatan langsung para pakar dan akademisi dari Indonesia baik dalam isyraf (pembimbingan) maupun pada saat munaqasyah (pengujian).
Oleh karena itu, dalam sesi executive meeting, pihak UIM menyampaikan keinginannya untuk melibatkan pihak UIN Malang dalam pembimbingan dan pengujian tugas akhir mahasiswa pascasarjana di Madinah.
Sejak 2014, sebenarnya sudah terjalin antara UIM dan UIN, oleh karena itu UIM ingin menjadikan UIN Malang sebagai mitra kolaboratif dalam hal ini dan berharap agar kerjasama ini terus berlanjut dan segera diwujudkan secara riil.
Bahkan, UIM meminta UIN Malang untuk segera mengirimkan daftar akademisi dan bidang kepakarannya kepada mereka agar bisa terlibat dalam kolaborasi nyata ini.
Di akhir pertemuan, Ahmad Alawaji menegaskan agar implementasi dari poin-poin rekomendasi yang disepakati bersama bisa segera diwujudkan baik secara langsung maupun secara daring. (sf)
Editor: Sulthan Fathani Elsyam
