Mohamad Sobary: Ungkap Kearifan Pemikiran Gusdur
Abadi Wijaya Jumat, 5 Desember 2014 . in Berita . 3545 views
445_sobari.jpg

GEMA-Penyampaian lugas dan disisipi humor, kearifan dan kebijakan pemikiran-pemikiran Gusdur kembali dikenalkan oleh Mohamad Sobari dalam dialog kebangsaan di gedung rektorat Lt-5 UIN Maliki, rabu (26/11).

Pria yang akrab dipanggil Kang Sobari tersebut diawal menyampaikan bahwa kegiatan dialog adalah moment kenduri untuk Gusdur. Maka patutlah seluruh element masyarakat hadir. Patut pula seluruh media mempublikasikan agar halayak tahu akan kearifan-kearifan Gusdur yang belum diungkap.

Masih dalam upaya mengangkat nilai-nilai mulia yang dibawa oleh Gusdur, budayawan sekaligus penulis buku tersebut mensosialisasikan akan segera dirilisnya sebuah film bertajuk A Living Hero. Film tersebut akan menceritakan segala kearifan dan kebijakan Gusdur yang belum sama sekali terungkap. “Secara mental anda harus siap mendengar dan menyaksikan kejutan-kejutan yang belum anda tahu dari Gusdur,” ungkap Pria kelahiran Bantul tersebut.

Selanjutnya pria yang pernah menjabat sebagai pemimpin Kantor Berita Antara tersebut mengutip sebuah ungkapan, “Makamkanlah dirimu di tanah yang tidak dikenal.” Ia  menjelaskan, sejatinya sosok Gusdur adalah orang yang menanamkan dan menghibahkan jiwanya untuk kelompok-kelompok yang tidak dikenal. Gusdur memberi perlindungan kepada kelompok-kelompok minoritas. “Gusdur menyalakan lilin ditengah masyarakat yang dipinggirkan di Negeri ini,” tambahnya.

Selanjutnya, kata Sobari, Gusdur lebih sering mengahabiskan waktu di forum dari pada di rumah. Gusdur lebih mengutamakan kepentingan umat dari pada kepentingan keluarga. Perlu diketahui, sebelum menjabat sebagai presiden, Gusdur sudah sering mengikuti forum-forum internasional. Pernah dalam satu forum internasional Gusdur mengungkapkan “Jangan bicara lagi soal moralitas, karena di dunia sudah tidak ada moralitas.” Hal itu diungkapkan Gusdur ditengah forum yang tengah membincangkan berbagai problem moralitas di dunia.

“Bagaimana melihat kebesaran Gusdur pada masa kepemimpinannya,” masih ungkap Sobari. Meski Gusdur sudah tidak lagi menyampaikan orasi-orasi kepemimpinan di panggung nasional, Gusdur tetap menyampaikan nilai-nilai kemanuasiaan di panggung masyarakat. Selain itu, cermin kebesaran Gusdur terlihat pada kelapangan hati yang dimiliki. Bagaimana Gusdur menerima kekalahan dengan damai dan bagaimana Gusdur menerima cacian dan cercaan dengan tanpa dendam. “Kalau kita bangga menerima kesuksesan, anak kecil pun bisa. Tetapi jika ada seorang pemimpin besar dihina dan dilecehkan tetap bisa berlapang hati, apakah semua orang bisa,” ungkap Sobari.

Gusdur disetiap pemikiran dan kebijakannya, masih lanjut Sobari, adalah wujud dari kajian entitas ruhaniah ayat-ayat suci. Pemikiran Gusdur selalu melawan bentuk kemapanan, yaitu melawan dengan menempatkannya pada sesuatu yang semestinya. Pria kelahiran 7 Agustus tersebut juga menyampaikan bahwa dalam proses pendidikan harus ada pemikiran mengguncang, dan itu bisa didapat dari sosok Gusdur. “Untuk kepentingan rakyat Indonesia, mari inisiatif-inisiatif seperti ini didukung,”ajaknya diakhir dialog. (sy)

Foto: Mantan Pemimpin Kantor Berita Antara Mohamad Sobary menyampaikan kilas cerita Gusdur dalam Dialog Kebangsaan di UIN Maliki.

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up