GEMA-Upaya UIN Maliki menambah sarana dan prasarananya untuk menunjang proses akademik di perguruan tinggi ber logo Ulul Albab ini terus dilakukan.
Salah satunya yaitu penambahan 50 ruang perkuliahan yang terletak di barat jalan gedung UIN Maliki tepatnya di jalan Sunan Muria. Pembangunan gedung perkuliahan yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Sekjen Kemenag RI Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si bersama Rektor UIN Maliki Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, Wakil Rektor I Dr. H. Zainuddin, MA, serta para dekan dan tokoh masyarakat setempat (16/8).
Dalam kesempatan itu, Sekjen Kemenag Nur Syam berharap dengan adanya penambahan sarpras tersebut UIN Maliki bisa terus berkembang dan maju serta menelurkan bibit unggul demi kemajuan bangsa ini. Menurut mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya itu yang kini menjadi UIN Surabaya kondisi bangsa Indonesia tengah mengalami pelemahan rupiah, nilai dolar yang menembus angka 14.000 per 1 USD nya membuat pemerintah harus melakukan banyak terobosan dan penghematan anggaran. “Anggaran dalam kementerian saja dipangkas hingga 90 T begitu juga dalam sektor pendidikan dan yang lainnya,” tuturnya.
Meski anggaran dipangkas, masalah sarpras tidak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, sarpras dalam perguruan tinggi sangatlah penting untuk menunjang kemajuan dan peningkatan mutu di perguruan tinggi. “Teriring doa semoga proses pembangunan 50 ruang kuliah ini dapat berjalan dengan lancar aman dan semua para pekerja selamat, serta mampu memberikan manfaat yang luas,” doanya.
Sementara itu, Rektor UIN Maliki meminta dukungan sepenuhnya kepada pemerintah untuk senantiasa mendukung program-program yang dicanangkan oleh UIN Maliki. Pasalnya, dari hasil data peminat calon mahasiswa baru tahun 2015 ini mengalami peningkatan derastis. “Selama ini pemerintah selalu berharap kepada UIN Maliki untuk menerima mahasiswa sebanyak mungkin. Akan tetapi kami masih terkendala persoalan kapasitas ma’had yang hanya mampu menampung 3500 mahasiswa saja,” ungkapnya.
Tahun 2015, kata Prof. Muji, jumlah peminat camaba mencapai puluhan ribu. Jurusan farmasi saja calon mahasiswa yang mau masuk ke UIN Maliki satu kursi direbutkan oleh 18 orang. “Itu artinya peminat farmasi di UIN Maliki sudah mencapai 1:18,” ungkapnya.
Meningkatnya peminat camaba untuk masuk ke UIN Maliki memang tidak sebanding dengan kapasitas yang dimiliki oleh UIN Maliki saat ini. Untuk itu, semoga pemerintah bisa membantu upaya UIN Maliki untuk melakukan pengembangan kampus III yang terletak di desa Precet, Junrejo Kota Batu. “Di atas lahan seluas 100 hektar tersebut yang 30 persen akan dibangun gedung fakultas ilmu kesehatan dan kedokteran,” paparnya.
Usai melakukan peletakan batu pertama sebagai simbolis, Sekjen Kemenag RI Nur Syam di daulat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Gedung Sport Center UIN Maliki. sebanyak 3500 mahasiswa baru mengikuti kuliah umum tersebut hingga selesai.