PUASA DAN TOLERANSI UMAT BERAGAMA
Dr. HM. Zainuddin, MA Senin, 11 November 2013 . in Wakil Rektor I . 5135 views

 

  1. ISLAM adalah agama rahmat, artinya bahwa Islam adalah agama yang dapat memberikan kerahmatan bagi semua, tidak hanya bagi lingkungan sosial saja tetapi juga lingkungan fisik, tidak hanya bagi micro-cosmos saja, tetapi juga macro cosmos. Bahkan, kerahmatan Islam ini tidak hanya bagi umat Islam saja, tetapi juga seluruh umat manusia di jagat raya ini. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam QS.al-Anbiya’:
107..
  1. Islam juga dikenal sebagai agama damai dan cinta kepada kedamaian. Oleh sebab itu, setiap muslim mesti mencintai suasana damai, dan menolak kekerasan dan kekacauan. Sesungguhnya agama yang benar menurut Allah Swt adalah agama yang damai, yang menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan (Lihat QS. Ali Imron: 19).
  2. Karena Islam adalah agama rahmat untuk semua, maka segala bentuk ketimpangan dan kerusakan di alam semesta ini harus dihindarkan, termasuk kerusakan di darat, laut maupun udara yang disebabkan oleh ulah manusia. Dan ini merupakan tanggung jawab setiap manusia yang menyatakan dirinya sebagai muslim. Dengan demikian, segala bentuk kekacauan, ketimpangan dan kerusakan di alam ini bertentangan dengan Islam (Lihat QS. Al-Qashash: 77). Dalam ayat ini terdapat tiga dimensi ajaran Islam, yaitu: dimensi profan-eskatologis, dimensi antroposentris, dan dimensi kosmosentris. Hal ini diakui oleh seorang orientalis Barat, HAR. Gibb: Islam is indeed much more than a system of theology, its complete of civilization.
 (Islam is all embracing).  
  1. Islam sebagai rahmat bagi alam semesta ini dicontohkan oleh Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari beliau dalam bermasyarakat. Dalam konteks toleransi antarumat beragama, terdapat beberapa kisah menarik yang perlu diteladani:
 
  1. Nabi pernah menolong 60 delegasi dari suku Najran di Madinah. Sebagian mereka menginap di masjid Nabawi dan sebagian yang lain di rumah para sahabat. Bahkan mereka sempat melakukan kebaktian di masjid Nabawi atas budi baik Nabi.
 
  1. Sejumlah 100 kaum muslimin juga pernah melakukan perlawatan kepada orang-orang Majusi dan disambut hangat oleh mereka.
 
  1. Dalam sebuah riwayat dari Abu hurairah, Nabi pernah melibatkan orang Yahudi dalam perang Khaibar.
 
  1. Toleransi antara Islam, Yahudi dan Kristen juga dibuktikan dalam ikatan Piagam Madinah (Mitsaq Madinah), dengan tekad untuk saling menjaga dan melindungi  dari gangguan musuh luar.
  Nabi Muhammad Saw dikenal sebagai sosok yang santun, pemaaf dan lemah lembut, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ali Imron: 159.     Hal ini dapat dibuktikan dengan kecintaannya terhadap kaum wanita, anak-anak, orang tua, bahkan kepada musuh sekalipun. Beliau pernah membebaskan tawanan yang telah berbuat kasar kepadanya.   Dalam konteks ini, puasa Ramadhan menjadi titik tolak kita untuk melatih mengendalikan diri, memahami perasaan orang lain, empati dan simpati, meneladani apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Saw. Karena pusat dari seluruh perbuatan manusia bertumpu pada hawa nafsunya. Ketika seseorang melakukan kekerasan, marah dan tindak destruktif lainnya, maka dia sedang dikalahkan oleh hawa nafsunya. Nah, puasa sebetulnya media dan kawah condrodimuko bagi melatih menahan hawa nafsu itu, menguasai dan mengendalika

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up