Matakuliah : Filsafat Ilmu
Semester : II
S K S : 2 SKS
Program Studi : Semua Jurusan/ Prodi
Standar Kompetensi : Mahasiswa memahami ilmu dari segi ontologi, epistemologi, dan aksiologi dan mampu berpikir logis, sistematis, dan metodologis.
Kompetensi
Dasar
|
Materi Pokok
|
Pengalaman
Belajar
|
Indikator
|
Penilaian |
Alokasi Waktu (Menit) |
Sumber/ Bahan/ Alat |
- Memahami hakikat ilmu.
- Memahami objek kajian ilmu.
- Memahami sumber-sumber ilmu.
- Memahami teori kebenaran.
- Memahami metode berpikir ilmiah
- Memahami nilai-nilai ilmu.
- Mengetahui kegunaan ilmu untuk memecahkan persoalan kemanusiaan.
- Mampu merumuskan ide dalam bentuk preposisi induktif
- Mampu merumuskan ide dalam bentuk preposisi deduktif
- Mampu berpikir reflektif
- Mampu berpikir bayani dan burhani
- Memahami dan mengfungsikan ilmu dengan nilai-nilai baik secara etika maupun estetika
|
Definisi Ilmu dan ruang lingkup Filsafat Ilmu (Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Ilmu)
Objek Kajian Ilmu: Tuhan, manusia, dan alam.
Sumber ilmu: Rasio, Empiri, Intuisi, dan Wahyu.
Teori-teori kebenaran: Korespondensi, Koherensi, pragmatis.
Logika Ilmu dan
metode ilmiah : bayani, burhani, dan irfani, serta Positivisme, Pospositivisme, dan Konstruktivisme
Nilai-nilai Ilmu
Fungsi ilmu untuk memecahkan masalah (problem solving)
Latihan berpikir ilmiah : Merumuskan ide dalam bentuk membuat preposisi induktif dan cara pengambilan keputusan yang benar
Latihan berpikir ilmiah: merumuskan ide secara deduktif dan cara pengambilan keputusan yang benar
Latihan berpikir reflektif (tadabur, tafakur / berpikir sesuai dengan pengalaman dan fakta)
Latihan berpikir bayani, burhani
Latihan berpikir arif dan bijaksana (pemikiran irfani yang diperoleh setelah manusia melakukan penyucian jiwa)
|
Brainstorming, diskusi, dan perumusan.
Brainstorming dan diskusi
Diskusi
Debat aktif (Active Debate)
Debat aktif (Active Debate) atau Point-Counterpoint.
Brainstorming atau Active Debate
Active Debate
Active Debate
Active Debate
Active Debate
Active Debate |
Menjelaskan pengertian ilmu dan ruang lingkup filsafat ilmu.
Berbicara secara rasional dan argumentatif.
Menjelaskan objek kajian ilmu.
Menjelaskan sumber-sumber ilmu
Menjelaskan secara analitis teori-teori kebenaran.
Menjelaskan logika ilmu dan menyebutkan contoh-contoh penerapannya.
Menjelaskan contoh-contoh nilai ilmu.
Menjelaskan contoh-contoh kegunaan ilmu untuk memecahkan masalah (problem solving)
Berargumentasi secara prosedural (induktif)
Berargumentasi secara prosedural (deduktif)
Berargumentasi secara prosedural sesuai dengan pengalaman dan fakta
Berargumentasi sesuai dengan prosedural
Berargumentasi secara prosedural
|
|
1 x pertemuan (100 mnt)
1 x pertemuan (100 mnt)
1 x pertemuan (100 mnt)
1 x pertemuan
(100 mnt)
2 x pertemuan
(200 mnt)
1 x pertemuan
(100 mnt)
1 x pertemuan
(100 mnt)
1 x pertemuan
(100 mnt)
|
|
Matakuliah Filsafat ilmu merupakan salah satu Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang berfungsi untuk membentuk sikap kepribadian mahasiswa UIN Malang serta berpikir ilmiah dan sistematis. Posisi matakuliah ini sebagai prasyarat dari matakuliah metodologi penelitian. Dalam matakuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami ilmu dari segi ontologi, epistemologi dan aksiologi dan mampu berpikir logis-sistematis.
REFERENSI
A. Buku Wajib
Abd. Razak Naufal, tt.,
Bain ad-Din wal-‘Ilm, Cairo: Maktabah al-Wahbah.
Al-Ghazali,
I hya’ Ulum al-Din, jilid IV, Dar al-Ihya.
Ali Abdul ‘Azhim, 1989,
Al-Falsafat al-Ma’rifah fi al-Qur’an al-Karim, terj. A. Masykur Hakim, Bandung : C.V Rosda.
Al-Qardhawi,
1989.
Al-Rasul wa’l- Imu, terj. Kamaluddin Marzuki, Bandung, Rosda.
Athif al-‘Iraqi, 1984.
Tsaurat al-‘Aqli Fi-‘l-Falsafat al-‘Arabiyah, Dar al-Ma’arif al-Qahirah.
Baqir As-Shadr, 1991,
Falsafatuna, terj. M. Nur Mufid, Bandung: Mizan.
Fuad Abd al-Baqi
, Al-Mu’jam al-Mufahras li al-faz al-Qur’an al-Karim, Dar at-Turats al-‘Arabi
Harun Hadiwijono, 1990,
Sari Sejarah Filsafat Barat, jilid I dan II, Yogyakarta: Kanisius.
Honer dan Hunt, 1991, dalam Jujun S.,
Ilmu dalam Perspektif, Sebuah Kumpulan Karangan, Jakarta: Yayasan Obor.
Islmail R Al-Faruqi, 1991, “Islamisasi Ilmu-Ilmu Sosial” dalam Bagader, A. (ed.),
Islam and Sociologi Perspective, terj. Mahnun Husein, Surabaya: Amar press.
Ismail R Al Faruqi, 1984,
Islamisation of Knowledge, terj. Anas Muhyiddin, Bandung: Pustaka.
Jujun S. Suriasumanteri, 1990,
Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Jujun S. Suriasumantri, 1989.
Ilmu dalam Perspektif. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Jujun S. Suriasumantri, 1990,
Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial dan Politik, Jakarta: Gramedia.
Koento Wibisono, 1988,
Beberapa Hal Tentang Filsafat Ilmu: Sebuah Sketsa Umum Sebagai Pengantar Untuk Memahami Hakekat Ilmu dan Kemungkinan Pembangunannya, Yogyakarta: IKIP.
Koentowibisono, Ilmu,
Filsafat dan Aktualisasinya dalam Pembangunan, Yogyakarta, LPM, 1985.
Louis O Kattsof, 1987,
Element of Philosophy, terj. Soemargono, Yogyakarta: Tiara Wacana.
M. Husain Shadr, 1984, “Science in Islam: Is there a Conflict” dalam Sardar,
The Touch of Midas.
Mahdi Ghulsani, 1991,
The Holy Qu’an and The Science of Nature, terj. Agus Efendi, Bandung, Mizan.
Miska M. Amin, 1983,
Epistemologi Islam, Jakarta: UI Press.
Muhammad Ghallab, tt.,
Al-Ma’rifah ‘Inda Mufakkir al-Muslimin, Mesir: Dar at-Ta’lif wa at-Tarjamah.
Sayyed Hossein Nasr, 1970,
Science and Civilisation in Islam, The New American Library.
Sayyed Hossein Nasr, dalam Yazdi, Mahdi Ha’iri, 1994.
Ilmu Hudhuri, Prinsip-Prinsip Epistemologi dalam Islam, Bandung, Mizan.
Van Melsen, 1990,
Ilmu dan Tanggung Jawab Kita, Jakarta: Gramedia.
Van Peursen, 1989,
Susunan Ilmu: Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu.
W.C Kittick, 1989,
Ibn ‘Arabi’s Metaphisics of Imagination: The Sufi Path of Knowledge, New York: State University Press.
Weinsink, 1962.
Al-Mu’jam al-Mufahras li alfazh al-Hadits.
Zainuddin, M. 2003
. Filsafat Ilmu: Perspektif Pemikiran Islam, Malang, Bayu Media.
B. Buku Anjuran
Abdul Halim Mahmud, 1979,
Mauqif al-Islam Min al-Fanni, wal-’ilmi wal-falsafati, Cairo: Dar As-Sya’bi.
Abdurrahman Wahid, 1987, “Tradisi Keilmuan Dalam Islam” dalam
Tantangan Pendidikan Islam, Yogyakarta: L P M UII.
Abdussalam, 1983,
Sains dan Dunia Islam, terj. Baiquni, Bandung: Pustaka.
Ahmad Haris Zubair, dalam Irma Fatimah, ed. 1992.
Filsafat Islam Kajian Ontologis, Epistemologis, Aksiologis, Historis-Prospektif, Yogyakarta, LESFI.
Ahmad Tafsir, 1999,
Filsafat Umum, Bandung, Remaja Rosda Karya.
Amin Abdullah, 1992,
Aspek Epistemologi Filsafat Islam, makalah, Yogyakarta: IAIN.
C.A. Qadir, 1989,
Filsafat dan Ilmu dalam Islam, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Charis Zubeir,
Metode Penelitian Filsafat, Yogyakarta, Fak. Filsafat UGM.
Cony R. Semiawan et.al., 1988,
Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Ilmu, Bandung: Remaja Karya.
D.F. Beerling, 1988,
Filsafat Dewasa ini, terj. Hasan Amin, Jakarta: Balai Pustaka.
De Boer, 1961,
The History of Philosophy in Islam, terj. E.R. Jones, New York: Dover Publication, Inc.
Frans Magnis Suseno, 1991,
Bersilsafat dari Konteks, Jakarta: Gramedia.
Harold Titus, et.al., 1984,
Persoalan-persoalan Filasafat, terj. Rasyidi, Jakarta: Bulan Bintang.
Langeveld, 1995,
Menuju ke Pemikiran Filsafat, Jakarta, Pembangunan
Lorens Bagus, 1996,
Kamus Filsafat, Jakarta, Gramedia.
Madjid Fakhry, 1983,
A History of Islamic Philosophy, New York: Colombia University Press.
Muhammad Iqbal, 1981, The Reconstruction of Religion Thought in Islam, New Delhi: Kitab Bhavana.
Muhammad Rasyidi, 1985,
Filsafat Agama, Jakarta, Bulan Bintang.
Munawar Ahmad Anees, 1991, “Menghidupkan Kembali Ilmu” dalam
Al-Hikmah, Juranal Studi-studi Islam, Juli-Oktober, Bandung: Yayasan Mutahhari.
Noeng Muhadjir, 1987, “Mengintegrasikan Wawasan Islam dan Ilmu”, Tim
Quraisy Shihab, 1992,
Membumikan al-Qur’an, Bandung, Mizan
Ziauddin Sardar,
(ed.)., 1984,
The Touch of Midas: science Values and environment in Islam and the West, Manchester University Press.
Ziauddin Sardar, 1989,
The Future of Muslim Civilization, terj. Rahmani Astuti, Bandung: Mizan.