Dalam ajaran Islam niat dipandang sebagai penentu segala perbuatan. Bahwa keberhasilan usaha apa saja tergantung pada niatnya. Sekalipun modal usaha tidak seberapa, tetapi oleh karena didorong oleh niat yang kuat, maka usaha itu akan berhasil. Maka, disimpulkan bahwa niat memiliki kekuatan yang amat dahsyad sebagai penentu keberhasilan dalam usaha apapun.
Tentang kekuatan niat tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Seorang anak desa yang tidak memiliki bekal yang cukup, tetapi oleh karena niat dan tekadnya yang sedemikian kuat, ternyata berhasil meraih pendidikan yang dicita-citakan. Kita seringkali mendengar cerita tentang anak desa yang miskin pergi ke kota tanpa bekal apa-apa. Dengan bekerja apa saja, berjualan koran misalnya, ia mampu bertahan hidup dan bahkan menempuh pendidikan dan akhirnya menjadi sarjana.
Selanjutnya berbekalkan pengalaman dan ijazahnya itu, mereka mampu meraih prestasi yang justru gagal diraih oleh orang yang bermodal cukup tetapi tidak memiliki niat dan tekad yang kuat. Kita mendengar kisah tentang seseorang yang semula sehari-hari hidupnya hanya dari sekedar menjual koran di pinggir jalan, tetapi oleh karena kegigihannya akhirnya berhasil menjadi pengusaha besar dan bahkan sebagai pejabat di pemerintahan.
Pengalaman hidup sukses seperti itu juga dikisahkan dalam cerita rakyat di pedesaan. Semasa masih kecil, saya sering mendengar cerita tentang riwayat hidup seseorang yang pada awalnya sangat menderita, namun ternyata kemudian menjadi orang penting atau bahkan seorang raja. Kisah Damarwulan misalnya, pada masa mudanya ia harus mengabdi, sebagai penggembala kuda. Dalam kisahnya, ketika melaksanakan tugas sehari-hari dianggap sering melakukan kesalahan dan oleh karena itu, ia harus sabar menerima hukuman.
Namun pada masa hidupnya kemudian, ternyata Damarwulan justru sebagai orang terpandang dan bahkan menjadi raja. Rupanya kisah tersebut juga tidak sedikit terjadi dalam kehidupan nyata. Banyak orang yang semula tidak memiliki kekuatan atau modal sedikitpun tetapi akhirnya menjadi sukses hidupnya. Keberhasilan itu lantaran ditopang oleh tekad dan niat yang kokoh. Berbagai halangan atau rintangan berhasil dihadapi dengan gigih dan sabar.
Kisah tersebut kiranya menjadi pelajaran penting bahwa untuk meraih sukses pasti di antaranya harus bermodalkan niat dan tekad yang kokoh. Memang berbagai fasilitas untuk meraih keberhasilan dalam setiap usaha selalu diperlukan, akan tetapi semua itu tidak akan ada artinya jika tidak dibarengi oleh niat dan tekad dimaksud. Bahkan sebaliknya, sekalipun tidak tersedia modal, asalkan ada niat dan tekad yang kokoh, maka segala kekurangan, rintangan, dan hambatan akan dapat diatasi.
Sayangnya dalam kehidupan sekarang ini, hingga menyangkut pendidikan sekalipun, tentang betapa pentingnya niat dan tekad tidak selalu ditanamkan. Kita melihat di sekolah-sekolah ada pandangan bahwa yang terpenting adalah bahwa bahan pelajaran telah diberikan secara tuntas, evaluasi telah diselenggarakan, dan hasilnya telah diperoleh. Terhadap apakah dengan bahan pelajaran itu telah berhasil melahirkan niat dan tekad untuk sukses, ternyata tidak selalu menjadi bahan perhatian. Padahal, niat dan tekad, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi, adalah menjadi faktor penting untuk meraih keberhasilan dalam berbagai jenis usaha apapun. Maka seharusnya tidak boleh diabaikan. Wallahu a'lam