Saat Orang Berani Mengambil Resiko
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Kamis, 19 Januari 2017 . in Dosen . 22974 views

Untuk meraih sesuatu yang menguntungkan, dicintai, dan atau sangat dihargai, orang biasanya mau mengambil resikko. Bekerja atau membayar berapapun akan dilakukan, demi memperoleh sesuatu yang benar-benar diinginkan. Pergi ke manapun, sekalipun beresiko, akan dijalani demi mendapatkan sesuatu yang dicitai. Untuk memperoleh sesuatu yang dicintai, dihargai, dan dipuja, seseorang tidak takut melakukan apa saja.

Oleh karena begitu besar kecintaannnya terhadap uang, maka orang bersedia bekerja apa saja hingga melupakan kekuatan atau kondisi kesehatannya, asalkan apa yang diinginkan itu berhasil diraih. Seseorang mengetahui resiko korupsi, berdagang obat terlarang, dan semacamnya, tetapi tetap dijalankan oleh karena menginginkan datangnya uang atau harta yang melimpah.

Terhadap keselamatan dirinya kadang diabaikan hanya untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan dan dicintainya. Bahkan orang-orang tertentu berani mati, untuk meraih cita-citanya. Harga dirinya dipandang tidak lebih berharga dibanding sesuatu yang dicita-citakan. Seseorang berani masuk wilayah yang diketahui amat berbahaya hanya sekedar berharap memperoleh sesuatu yang diinginkan.

Orang yang memiliki tekad dan berani mengambil resiko, selalu dihadapkan pada dua p;ilihan,. yaitu gagal atau menang dengan gemilang. Orang-orang sukses biasanya adalah mereka yang telah melalui ujian berat, beresiko, dan akhirnya menang. Tidak pernah ada orang sukses tanpa usaha keras. Orang yang tidak berusaha keras, tetapi sukses, hanyalah disebut beruntung. Sukses atau menang agak berbeda dari beruntung.

Biasanya orang-orang yang memiliki cita-cita besar, harapan besar, menghendaki keluar dari kehidupan yang menghimpit, dan semacamnya, akan berani mengambikl resikko demi cita-citanya itu. Sejalan dengan pandangan tersebut, dalam kontek pendidikan, seseorang seharusnya memiliki atau selalu ditanamkan cita-cita dan harapan besar.

Manakala kehendak yang ada pada diri seseorang sudah mengeras dan kokoh, maka resiko apapun untuk meraihnya tidak akan dirasakan berat. Pilihannya hanya dua, hancur sekalian atau menang dengan gemilang. Tentu, siapapun akan mengambil pilihan terbaik, yakni menang dengan gemilang. Wallahu a'lam

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up