Buah Menghargai Orang Lain
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Kamis, 23 Februari 2017 . in Dosen . 9089 views

Menginginkan dihargai orang, caranya mudah, yaitu hargailah orang lain. Banyak orang berkeinginan dihargai, tetapi pelit menghargai orang lain, maka keinginannya tidak akan dapat diraih. Seseorang hanya akan dihargai oleh orang ketika yang bersangkutan bersedia menghargai orang lain. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang suka merendahkan orang, maka juga akan direndahklan oleh orang lain.

Kehidupan ini ternyata dipenuhi oleh kegiatan tukar menukar belaka. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, dan begitu pula sebaliknya. Seseorang yang suka menyakiti orang maka akhirnya juga akan mendapatkan balasan yang sama, yaitu disakiti. Tidak akan pernah ada orang yang berbuat baik dibalas dengan keburukan, kecuali hanya kebetulan, sial misalnya.

Dalam masyarakat yang bersifat majemuk seperti kehidupan bangsa Indonesia ini, siapa saja yang mampu berbuat baik dan menghormati orang, kelompok, etnis atau penganut agama lain, maka mereka akan memperoleh penghormatan dan begitu pula sebaliknya. Sekelompok orang yang suka merendahkan, mengolok-olok, atau menyesatkan, maka bukan kemudian mereka dihargai, tetapi justru kelompok tersebut akan diberi citra rendah dan tidak akan dihormati.

Seringkali muncul pemahaman yang tidak tepat, yakni mengira bahwa ketika sekelompok orang selalu menyalahkan pihak lain, maka pihak lain yang dimaksud terkesan menjadi rendah atau banyak melakukan kesalahan sebagaimana yang dicitrakan itu. Padahal yang terjadi justru sebaliknya, ialah bahwa orang yang selalu menyalahkan itu justru yang dipandang salah atau buruk.

Untuk menjadikan seseorang atau sekelompok orang bercitra baik, maka yang bersangkutan harus bersedia menanam kebaikan. Perbuatan jelek hanya akan menumbukan kejelekan, dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu etnis, organisasi, dan bahkan juga penganut agama, yang berkeinginan membangun citra baik, tidak ada jalan lain kecuali harus memiliki kesanggupan menghargai atau mengapresiasi keunggulan kelompok lain. Seseorang akan dihargai, oleh karena yang bersangkutan juga sanggup menghargai orang lain.

Pada akhir-akhir ini, melalui media sosial, banyak orang mengolok-olok, dan bahkan menghujat orang lain. Namun hujatan itu sudah barang tentu, segera dibalas dengan hujatan yang sama, dan bahkan lebih keras lagi. Hujatan dibalas dengan hujatan, sehingga akhirnya yang terjadi adalah saling menghuiat. Oleh karena itu, jika sekelompok orang, etnis, dan penganut suatu agama, ingin dihargai dan dihormati, maka cara yang tepat adalah bersedia menghargai dan menghormati kelompok, etnis, atau penganut agama lain. Wallahu a'lam

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up