Membaca berbagai macam media informasi, kehadiran Raja Salman ke Indonesia mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan. Media dimaksud umumnya menjelaskan bahwa kehadiran raja dan serkaligus pelayan kedua tanah suci itu bersepakat membangun kerjasama baik dalam bidang ekonomi, social, pendidikan, dan lain-lain. Termasuk di antaranya, dengan kehadiran itu akan menjadi symbol persatuan di antara dua negara yang berbeda system politiknya, tetapi sama-sama mayoritas beragama Islam.
Hal penting yang seharusnya dihayati adalah bagaimana persatuan dimaksud selalu dipupuk secara sungguh-sungguh hingga menjadi kokoh. Selama ini sekalipun sama-sama beragama Islam, sementara orang masih menanyakan tentang madzhab atau aliran yang dianut. Perbedaan madzhab atau aliran sebenarnya menyangkut hal yang bersifat cabang atau furu', dan semua pihak sebenarnya telah menyadari dan bersepakat bahwa hal itu tidak perlu dibesar-besakan. Akan tetapi pada tingkat implementasi, hal yang bersifat cabang dimaksud ternyata tidak dipandang sederhana. Banyak konflik yang terjadi justru bersumber dari hal yang bersifat kecil dan sederhana itu.
Betatapun bagi bangsa Indonesia, Saudi tidak bisa dipandang sederhana. Penduduknya yang mayoritas beragama Islam pada setiap hari, paling sedikit lima kali sehari semalam, harus menghadapkan wajahnya ke Baitullah, Masjidil Haram, berada di Saudi Arabia. Selain itu, bagi yang mampu dan berkesempatan, seumur hidup menjalankan ibadah haji. Rangkaian kegiatan ibadah itu tidak boleh dilakukan ditempat lain, kecuali Arafah, Minna, dan Masjidil Haram. Tempat itu hanya berada di Saudi Arabia. Ibadah lain, serupa itu adalah umrah, juga hanya dapat dilakukan di Makkah.
Hal penting lainnya, bahwa Islam lahir di Makkah dan Madinah. Nabi Muhammad saw, pembawa Islam lahir di Makkah dan wafat di Madinah. Dua kota dimaksud disebut sebagai dua kota suci. Itulah sebabnya Raja Saudi Arabia menjadikan dirinya sebagai pelayan dua kota suci dimaksud. Selain itu, sejak lama dan bahkan hingga sekarang, banyak ulama Islam Indonesia yang belajar dari negeri itu. Oleh karena itu, tidak akan mungkin bisa diabaikan betapa besarnya pengaruh dan peran Saudi Arabia dalam membangun budaya di Indonesia.
Melihat dan merasakan kepentingan umat Islam Indonesia terkait agama, terhadap Kerajaan Saudi tersebut menjadikan kunjungan tersebut memiliki makna yang amat besar. Umat Islam tentu akan merasakan kehangatan oleh karena sejarah dan juga kesamaan keyakinan yang ada di antara keduanya. Umpama ada upaya memisahkan atau menjauhkan di antara kedua negara tersebut terasa tidak mudah, oleh karena faktor ikatan keyakinan agama dimaksud. Selanjutnya, apalabila ikatan keyakinan itu disempurnakan dengan jenis hubungan lainnya, seperti dalam kegiatan ekonomi, pendidikan, sosial dan lainnya, maka akan terbangun komunikasi yang semakin kokoh. Memahami itu semua, maka kunjungan Raja Salman memiliki arti yang amat penting dan strategis.
Selain itu, jika sama-sama mau belajar, bahwa dua negara itu adalah berbeda dalam system politiknya. Indonesia adalah negara demokrasi berbentuk republik, sementara itu Saudi Arabia adalah kerajaan. Sudah barang tentu perbedaan itu akan membawa konsekuensi social dan budaya yang amat berbeda. Dalam perbedaan itulah keduanya dapat belajar secara langsung. Negara yang berbentuk republik dan menganut demokrasi, pada setiap tahun harus sibuk dan mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk menentukan pemimpinnya. Sementara itu, Saudi Arabia sebagai sebuah kerajaan tidak harus bersibuk-sibuk dan mengeluarkan anggaran besar untuk kepentingan tersebut.
Umpama mereka saling belajar, dan sudah barang tentu bukan dimaksud dijadikan bahan untuk mengubah apa yang telah menjadi pilihan dan sejarahnya masing-masing, maka tidaklah keliru, sebab akan menjadi bahan pengetahuan di antara keduanya. Kedua jenis system pemerintahan, memiliki kelebihan dan atau keistimewaan masing-masing. Pemerintahan yang berbentuk republik dengan system demokrasi, sekalipun harus membayar biaya mahal, tentu memiliki kelebihan yang tidak akan diperoleh oleh rakyatnya pada system kerajaan, dan begitu pula sebaliknya. Akan tetapi apapun, kunjungan Raja Salman ke Indonesia menyenangkan dan sekaligus diharapkan membuahkan manfaat bagi semua pihak pada berbagai aspek kehidupan yang luas.