KEMAJUAN, Belum Juga Menjadi Kenyataan
Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag Minggu, 25 Februari 2018 . in Rektor . 232 views

Wahyu pertama.

Perintah membaca apa saja.

Mulai dengan membaca manusia.

Dengan syarat kaitkan dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Dia, Allah yang mengajarkan ilmu dengan pena.

Kepada manusia yang belum diketahui sebelumnya.

 

Tidak ada satu pun agama.

Mulai wahyu dengan sebuah berita.

Tentang pentingnya ilmu pengetahuan untuk manusia.

Kecuali agama Islam yang mempunyai paradigma melek aksara.

Mengusai hikmah dan pengetahuan yang lainnya.

Tetapi mengapa sekarang umatnya belum banyak yang bisa.

Menunjukkan menjadi umat yang exellence dibanding lainnya.

 

Sederetan pertanyaan.

Selalu mengganggu pikiran.

Apa yang salah dengan keadaan.

Masihkah sibuk dengan isu comberan.

Mungkin saja tetap terperangkap sebuah pertengkaran.

Masalah kecil yang dianggap perbedaan jadi peperangan.

Masih saja menyoal masalah yang terkait perselisihan.

Mengapa hal-hal penting justru dan malah ditinggalkan.

Seperti bagaimana segera memajukan pendidikan.

Bagaimana membuat laboratorium dan perpustakaan.

Bagaimana membuat bengkel-bengkel untuk percobaan.

Bagaimana menggiatkan kreasi-kreasi produksi kesenian.

 

Menulis dan meneliti.

Harus menjadi sebuah tradisi.

Sebagai sebuah realisasi perintah ilahi.

Dengan banyak memberi kontribusi dan solusi.

Kemajuan bangsa dan negara bahkan dunia kini.

Beri banyak anggaran untuk usaha realisasi terpuji.

Malah jangan kepada profesor selalu ditakut-takuti.

Dicabut tunjangan guru besar dan bahkan diancam berhenti.

Mosok menunggu penulis menjadi menteri di NKRI.

 

Segera saja.

Kementerian Agama.

NU dan Muhammadiyah.

Ormas-ormas Islam yang lainnya.

Berinisiatif dengan kemajuan umat beragama segera.

Kumpulkan dana untuk kemajuan budaya nusa dan  bangsa.

Ajak para profesor dan cendikia bergabung bersama.

Beri ruang berkreasi dengan jaminan tanpa dicela.

 

Mulai beragama dengan baca.

Mengenal Tuhan Yang Maha Esa.

Pengetahuan belajar dengan pena.

Menjadi pondasi kemajuan manusia.

 

Malang, 25-02-2018

'Abd Al Haris Al Muhasibiy

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up