Istilah saja.
Orang pinggiran dalam bahasa.
Untuk mereka yang tidak punya harta.
Mereka yang tidak banyak punya kesempatan berusaha bekerja.
Mereka yang secara politis sering kali tersia-sia.
Mereka yang secara sosiologis tidak punya keluarga ayah bunda.
Mereka yang terjepit karena tidak terakomudir dalam budaya.
Masih banyak lagi sederetan orang-orang yang tidak bahagia.
Islam punya hati.
Mereka harus dibela dan disantuni.
Bahkan para yatim sangat dimuliakan dan diyakini.
Sebagai kewajiban untuk dipelihara dan diberi.
Perhatian juga harus diupayakan dicukupi.
Para fakir dan miskin juga janda-janda tua apalagi.
Para pengangguran yang selalu meratap dan menangisi.
Nasib yang tidak beruntung dan selalu sial tak terperi.
Aduhai kawan....
Masihkah ada kepedulian.
Terhadap mereka yang terpinggirkan.
Gunakan harta dan kekayaan sebagian.
Dengan sedekah dan infaq untuk mereka dengan kerelaan.
Jangan bakhil dan jangan hanya menumpuk kekayaan.
Waktu matimu semangkin dekat harta akan kalian tinggalkan.
Boleh jadi....
Kalian sulit memberi.
Memang salah dalam memperoleh.
Harta dalam genggaman kalian peroleh tidak sesuai.
Hisablah sekarang sebelum datang waktu mati.
Semua tidak bisa kembali dan tidak bisa kembali.
Bersedekahlah segera.
Jangan alasan tidak punya.
Harta ini hakikatnya untuk anda.
Malang, 23-02-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy