Prof. Kusnoe pertama.

Guru Besar dari Airlangga.

Memimpin Fakultas Tarbiyah.

Filial dari IAIN SUKA dan IAIN SA.

Berdiri di awal tahun 1962.

Kiyai Oesman Mansoer yang kedua.

Seorang kiyai dan tokoh serta tentara.

Dengan gaya kepemimpinan penuh etika.

Membawa para mahasiswa menjadi berwibawa.

Kiyai Maksoem Oemar yang ketiga.

Kiyai yang pendiam dan bijaksana.

Tekun dan tentu saja seorang ahli ibadah.

Memimpin Fakultas Tarbiyah dengan ramah.

Kiyai Abdul Mudjib keempatnya.

Memimpin FT. IAIN SA Malang Raya.

Tokoh yang jujur dan seorang ahli agama.

Selalu memantau perkembangan mahasiswa.

Bahkan seringkali beri komentar jika ada yang khutbah.

Satu diantara yang pernah dikomentari adalah saya.

Profesor Zuhairini yang kelima.

Dekan perempuan sangat wibawa.

Dengan gaya pemimpin seorang cendikia.

Lulusan dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Moh. Anwar yang keenamnya.

Dosen yang rajin dan penuh bijaksana.

Dengan tubuh tinggi besar rambut keriting indah.

Memimpin FT. IAIN SA di Malang Raya.

Djumberansjah Indar yang ketujuhnya.

Dosen lulusan FT IAIN SA di Malang Raya.

Seorang yang tekun dan juga pernah studi di Amerika.

Prof. Imam Suprayogo kedelapannya.

Seorang tokoh sangat kreatif penuh himmah.

Ahli bicara dengan gaya seperti Bong Tomo Surabaya.

Strategi dan siasat bisa jadikan STAIN berubah.

Menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim kampus kita.

Prof. Mudjia Rahardjo kesembilannya.

Seorang yang sangat tekun dan ahli bahasa.

Bicara dengan gaya bahasa yang teduh dan ramah.

Suka senyum dan sapa kepada siapa saja.

Kesepuluh saya yang dapat amanah.

Meneruskan perjuangan para tokoh yang sebelumnya.

Orang yang selalu ingin belajar kepada siapa saja.

Penerus dan ingin mengabdikan yang dipunya.

Untuk almamater sendiri yang sudah berjasa padanya.

Malang, 16-03-2018

'Abd Al Haris Al Muhasibiy