Sedih dan duka.
Setelah membaca WA.
Ternyata ada satu berita.
Teman telah meninggal dunia.
Mas Adzim yang bekerja di Jakarta.
Sangat akrab bahkan biasa ngobrol bersama.
Bicara agama sampai cerita nostalgia waktu mahasiswa.
Semoga husnul khatimah meninggal di hari jum'ah.
Mas Adzim adik kelas saya.
Sewaktu mahasiswa jurusan PBA.
IAIN SA di Malang Fakultas Tarbiyah.
Bersikap tenang dan gagah memang asli Madura.
Alumni Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan sana.
Seringkali berjumpa.
Baik di Jakarta maupun di Surabaya.
Selalu diskusi tentang negara dan agama.
Memang Mas Adzim punya perhatian lebih tentang Indonesia.
Entahlah mungkin ingin ajukan sebuah paradigma.
Membangun bangsa dan agama berbasis etika.
Selamat jalan teman.
Sampai jumpa di hari kemudian.
Insyaallah engkau dalam pengampunan.
Sebab Allah Maha Pengampun dan Penyayang.
Malang, 23-03-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
NU DAN MUHAMMADIYAH,
Ormas Pendiri Negara Indonesia
Ormas pendiri Indonesia.
Dibentuk sebelum ada merdeka.
Meski beda strategi tetapi tujuan sama.
Perjuangkan Islam dan dirikan negara bangsa.
NU dan Muhammadiyah.
Sejarah mencatat banyak jasa.
Secara pokok sama beda sedikit saja.
Bahkan sering saling belajar diantara duanya.
Biarlah dua ormas ini hidup sepanjang masa.
Tidak perlu melebur biar tetap bisa sama-sama berkiprah.
Mungkin perlu buat renstra.
Apa yang harus dicapai tahun 2025.
Bisakah mereka sepakati siapa pemimpin Indonesia.
Bagaimana membuat pengkaderan bersama-sama.
Bisakah bekerja sama dalam bidang pendidikan dan dakwah.
Biar beda tetapi tetap tunggal dalam bela agama dan negara.
Buat program konkrit saja.
Rembuk bersama saling menyapa.
Siapkan para da'i kirim ke Cina dan Amerika.
Buat peta dakwah di ujung Aceh sampai Papua.
Rumuskan apa yang disepakati dan apa yang boleh beda.
Selamat NU dan Muhammadiyah.
Telah menjadi organisasi yang dewasa.
Tidak kekanak-kanakan seperti zanan behaula.
Semangkin tua semangkin tahu apa yang seharusnya.
Jangan lupa Indonesia pikirkan bagaimana sebaiknya.
Malang, 24-03-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy