Sedang diperingati.
Dua kiyai dan dua Nyai.
Pendakwah Islam sejak dini.
Berjuang tanpa lelah setiap hari.
Sampaikan ajaran sebagai perintah nabi.
Ballighu anni walau ayah menjadi pondasi.
Memberi pelajaran dan juga mengajar ngaji.
Alif, ba, ta, dst.....sampai bisa membaca al Qur'an sendiri.
Kini alhamdulillah masyarakat masih tetap menghargai.
Meski Kiyai Zayadi, Nyai Masmirah, Kiyai Ya'kub, dan Nyai Syamsiyah tidak ada lagi.
Haul kali ini.
Terasa beda sama sekali.
Seolah semua sudah berganti.
Mudah-mudahan putri dan putra masih bisa mengikuti.
Bahkan para cucu dan cicit mereka masih tersinari.
Teruskan bisa perjuangkan Islam sampai mereka mati.
Tidak lagi berfikir dan bertindak kecuali karena ilahi rabbi.
Meski hati kita sedih.
Seolah tidak ada orang tua lagi.
Tapi kita harus terus berusaha kuatkan nyali.
Menjadi para pendakwah dengan berbagai profesi.
Mungkin saja ada yang mengajar dan juga yang menjadi politisi.
Bisa saja menjadi pengusaha muslim yang sangat lihai.
Semoga ada yang menjadi bupati, Gubernur bahkan presiden RI.
Dapat juga menjadi yang lain misalnya menjadi kiyai atau nyai.
Tetapi semua harus menjadikan dakwah sebagai visi dan misi.
Haul hari ini.
Harus jadi inspirasi.
Pendorong untuk perbaiki.
Cara dan juga strategi yang piawai.
Melakukan dakwah dengan nilai tinggi.
Jakarta, 15-04-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy