21 April 2018 hari ini.
Kita peringati lagi RA. Kartini.
Seorang perempuan tokoh emansipasi.
Melawan tradisi di Jawa era klasik sebelum ada NKRI.
Dengan semangat persamaan perempuan dan laki-laki.
Buahkan kebebasan untuk berekspresi dan berpartisipasi.
Menjalankan hidup dengan penuh tanggungjawab pada ilahi.
Kebebasan wanita.
Telah diperoleh dan telah mengejawanta.
Dalam semua kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahkan telah buktikan bisa jadi presiden seperti bu Mega.
Indonesia telah mengalahkan Amerika dan China.
Belum lagi yang jadi menteri seperti bu Susi dan bu Khafifah.
Tidak terhitung bahkan ada kecenderungan bertambah.
Kartini telah tersenyum dan bahkan sangat lega.
Perempuan Indonesia telah peroleh hak-haknya sebagai manusia.
Meskipun masih saja.
Perempuan punya tugas sebagai ibu rumah tangga.
Karir bisa sampai langit tujuh tetapi tetap jadi yang utama.
Pelihara rumah tangga terutama bagi putri dan putra.
Perempuan penentu kebaikan anak-anak bangsa.
Al mar'atu imadul bilad, in shaluhat shaluhatul bilad katanya.
Emansipasi bukan berarti lepas tidak terkendali dari agama.
Justru kuatkan eksistensi sebagai manusia penuh himmah.
Wujudkan Indonesia yang ramah dan penuh etika.
Bukan kebebasan seperti yang terjadi di Amerika dan eropa.
Selamat hari Kartini.
Perlu kuatkan konsep emansipasi.
Dengan penuh tanggung jawab pada ilahi.
Bukan dengan cara hanya meniru tanpa terkendali.
Bukankah begitu saudara?
Malang, 21 April 2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy