Hari penuh duka.
Bombardir Inggris, Perancis dan Amerika.
Suriah penuh luka dan duka sangat luar biasa.
Rakyat dan pemerintah entah nasib mereka.
Harga jiwa amat sangat murah dan korban dimana-mana.
Suriah kami Indonesia sangat sedih dan prihatin tidak bisa apa-apa.
Meski hati ingin juga ada yang harus dibela sebagai manusia.
Tapi kami tidak berdaya hanya bisa berdo'a semoga selesai segera.
Bahkan kami lihat ada kontradiksi.
Mengapa negara-negara dan bangsa ingin damai.
Tetapi pengeboman dan penghancuran tetap terjadi.
Apakah sesungguhnya penjajahan belum juga hilang di bumi.
Bahkan cara-cara yang dikembangkan justru lebih kejam tak manusiswi.
Dulu penjajahan hanya mengambil hasil bumi dan menakut-nakuti.
Sekarang penjajahan dengan ambil nyawa orang yang tidak salah sama sekali.
Suriah berduka.
Siapa yang salah dan marah.
Bukankah ada PBB jadi milik bangsa-bangsa.
Apakah tidak perlu lagi hidup damai dengan sesama.
Apakah jalan perang dan saling bunuh cara satu-satunya.
Apakah ambisi orang seperti fir'aun yang selalu memfitnah.
Apakah angkara murka dibalut dengan senjata tetap kuasa.
Apakah pikiran dan hati manusia modern sudah terbalik semua.
Tangis anak-anak manusia.
Terdengar dari jauh sampai Indonesia.
Kami tetap tidak terima negara aneksasi negara.
Musti ada banyak cendikia yang masih hidup hati dan logika.
Tidak menerima begitu saja kondisi brutal misi pembinasa.
Ya Allah.....
Terjadi lagi seperti Irak dan Libiya.
Jakarta, 15-04-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy