Sejarah panjang UIN Maliki.
Merangkai cerita suka dan sedih.
Harap dan cemas selalu terus menghantui.
Masa depan ummat yang perlu pendidikan tinggi.
Dirikan Fakultas Tarbiyah wa al Ta'lim cikal bakal UIN Maliki.
Menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN dibawa IAIN SUKA dan SA yang negeri.
Hari-hari terus berganti.
Fakultas Tarbiyah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.
Keinginan besar berubah menjadi UIIS bertransformasi.
Bahkan melompat menjadi lebih tinggi berwujud UIN Maliki.
Dengan sejuta harapan dan tujuan yang akan digapai.
Usaha keras menggema.
Merangkai sejarah menggapai asa.
Mercusuar dengan realisasikan cita bersama.
Menjadi perguruan tinggi Islam terbaik di dunia.
Munculkan semangat integrasi tidak terpisah ilmu dan agama.
Temusn Sains dan tekonologi menjadi unggulan bersama.
Humaniora menjadi pusat pengembangan bahasa dunia.
Bahasa Arab, bahasa Inggris, Persia, Madarin, dan bahasa Jndonesia.
Ilmu kesehatan, kedokteran, hukum, ekonomi, psychology, dan tarbiyah.
Masih banyak lagi ilmu-ilmu yang harus dikembangkan bersama.
Ma'had 'Aliy.
Kompetensi berlebih.
Cikal bakal ulama disemai.
Mereka menjadi para pewaris Nabi.
Suarakan kebenaran dengan pikiran dan hati.
Mereka banyak belajar dengan mandiri gunakan Lab. MBI.
Bahsul masail dengan bimbingan para kiyai dan para murabbi.
Biasakan hidup sederhana dan banyak puasa seperti para sufi.
Cegah maksiat selalu riyadlah tidak biarkan birahi.
Mereka bisa mendidik diri sendiri bekal nanti menjadi da'i.
Harapan penuh mimpi.
UIN Maliki sediakan kontribusi.
Munculkan ulama dengan semangat rabbani.
Kebijakan yang berpihak kepada mutu yang tinggi.
Biarlah dengan penuh prihatin program tetap terus direalisasi.
Sangat diperlukan sekali.
Semua dimuat di film UIN Maliki.
Menjadi alur perkembangan dengan jeli.
Mulai prakonsep berdiri sampai sekarang menjadi institusi.
Semoga Kemenag mendukung kami.
Pak Sekjen, Pak Dirjen, Pak Direktur, terutama Pak Menteri.
Membuat film dengan cara dan gaya sendiri.
Dokument mengakomudasi yang berkontribusi.
Semoga yang berjasa akan dibalas oleh Allah Ilahi Rabbi.
Malang, 31 Mei 2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
