Salat di bandara.
Meski susah mencarinya.
Menjadi kebutuhan beragama.
Supaya jiwa sehat tidak banyak cela.
Mengingat Tuhan Yang Maha Esa di mana saja.
Takbir dan sujud terus duduk beri salam kepada siapa saja.
Di bandara Taiwan ini.
Masih juga ada orang yang peduli.
Menunjukkan tempat ibadah sendiri.
Meski mungkin mereka tidak rahu religi.
Tetapi punya hati dan waktu juga berbagi.
Andai saja.
Masih bisa berharap juga.
Musti kita lakukan gerakan dakwah.
Membawa Taiwan menjadi bangsa beragama.
Sebagaimana orang Indonesia dan Malaysia.
Biar mereka juga bisa punya kesempatan masuk surga.
Taiwan, 10-05-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy