Kata Gus Ali.

Ahli psychology.

Bicara tentang komunikasi.

Fenomena wajah representasi hati.

Dengan wajah berseri tanda hati yang damai.

Mampu membangun komunikasi dengan jeli.

Lawan bicara pasti akan amat suka sekali.

Penuh perhatian terjadi komunikasi intens yang disukai.

Nabi juga bicara.

Tentang wajah yang indah.

Dengan tersenyum dan tertawa.

Orang akan simpati dan suka semua.

Bisa membangun hubungan seperti keluarga.

Bahkan bisa lebih dekat seperti saudara laki dan wanita.

Al Qur'an juga melarang sombong membuang muka.

Halal bihalal ini.

Sebuah budaya-tradisi.

Hanya ada di Indonesia ini.

Menjadi warisan dan distingsi.

Merupakan modal untuk damai.

Menjadi modal sosial bangun RI.

Menjadi negara dan bangsa serasi.

Semoga modal yang tersimpan rapi.

Dengan halal bihalal ini.

Akan bisa hilangkan ego diri.

Saling maaf memaafkan sendiri.

Selalu muhasabah dan menyadari.

Sangat mungkin salah meski hati-hati.

Dengan zikir, rukuk, dan sujud.

Kesehatan badan dan jiwa terwujud.

Pendendam sulit memaafkan rawan kemelud.

Penyakit hipertensi bisa terus datang jadi wujud.

Halal bihalal menjadikan kesehatan bangun terekut.

Mari bangun hidup dengan saling merangkut.

Gus Ali Masyhuri Juga bicara.

Orang-orang alim terutama Jawa.

Kiyai Hasyim dan Kiyai Wahab Hasbulallah.

Kiyai Dahlan Jams penulis kitab yang jadi rujukan di Al Azhar sana.

Masih banyak lagi kiyai hebat yang disebut olehnya.

Semoga menjadi uswah bagi UIN bisa lahirkan ulama.

Dengan halal bihalal bisa membangun himmah.

Matur suwun Gus Ali.

Malang, 21-06-2018

'Abd Al Haris Al Muhasibiy