HARI LAHIR PANCASILA, Refleksi Dua Puluh Tahun Reformasi Indonesia
Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag Jumat, 1 Juni 2018 . in Rektor . 309 views

Tidak ragu bagi kita.

Pancasila falsafah bangsa.

Menjadi rujukan hidup bernegara.

Membuat kuat ukhuwwah wathaniyah.

Rakyat utuh tidak boleh menjadi pecah belah.

Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila lainya.

Dengan toleransi yang sungguh-sungguh harus terus dijaga.

 

Reformasi tidak berhenti.

Meski kadang tersendat sulitnya birokrasi.

Sebagai pengamalan Pancasila yang terbukti sakti.

Menjadi bangsa dan negara kuat dalam wadah NKRI.

Sila-sila yang lima harus terus dikaji dan direalisasi.

Memperkuat bangunan reformasi menjadi terpuji.

Dengan kedepankan rasa emphati dan bersinergi.

Keadilan terus dijalankan tidak boleh tebang pilih.

Kesejahteraan rakyat menjadi program nyata dan orientasi.

 

1Juni 2018 hari ini.

Hari lahir Pancasila yang disepakati.

Menjadi pondasi perubahan yang tidak boleh berhenti.

Reformasi di segala bidang harus terus dijalankan tanpa kecuali.

Dengan butir-butir dari sila-sila yang bernilai tinggi.

Perlu implementasi dalam kehidupan rakyat sehari-hari.

Bukan hanya menjadi hapalan di kepala yang kurang berarti.

 

Pembangunan tanpa menipulasi.

Merata seluruh tumpah darah tidak ada anak tiri.

Menjadi formulasi yang simpati tanpa harus menyakiti.

Pilpres dan pilkada hindarkan perpecahan bangsa sendiri.

Upayakan pencegahan kriminalitas dan korupsi.

Bukan menjadi alat politik yang berakibat menjadi rugi.

Komponen bangsa terus berfikir cerdas dengan damai.

Bukan tersulut dengan cara-cara yang tidak terpuji.

 

Bukankah begitu saudara?

 

Malang, 1 Juni 2018

'Abd Al Haris Al Muhasibiy

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up