MUDIK LEBARAN, Pulang Kampong Tahunan
Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag Sabtu, 9 Juni 2018 . in Rektor . 344 views

Fenomena unik sekali.

Berbondong pergi kembali.

Ke kampong halaman sendiri.

Dengan kegembiraan yang sejati.

Bertemu teman lama dan sanak famili.

Bercengkerama berkumpul sendiri-sendiri.

Makna saudara dan sahabat sangat berarti.

Mengingatkan kenangan yang lama sekali.

 

Naik motor dan mobil dengan keluarga.

Melintasi daerah-daerah yang berbeda-beda.

Dengan bekal untuk orang tua atau juga mertua.

Makanan dan kue-kue yang sangat amat istimewa.

Berusaha memberi yang sangat berarti untuk para keluarga.

Bahkan terkenang dan diingat selalu di sepanjang masa.

 

Mudik adalah perjuangan.

Melakukan sebuah perjalanan.

Penuh resiko dan rawan kecelakaan.

Bahkan sering kali nyawa menjadi terkorbankan.

Demi ingin bertemu keluarga dengan sebuah kesenangan.

Mengingat kembali masa kecil bersama dengan dolanan.

 

Mudik sangat berarti.

Mengingat masa kecil sendiri.

Menyambung makna arti silaturahimi.

Merajut kesetiaan kepada sanak dan famili.

Membangun persaudaraan dengan sepenuh hati.

Saling kunjung dengan semangat semai damai.

Makna penting mudik bahkan berefek ekonomi.

Mereka yang sukses di perantauan juga suka memberi.

Uang dan segala yang sangat berarti dalam kehidupan ini.

 

Mudik sebuah budaya.

Musti memberi arti dan makna.

Dibalik semua perilaku manusia Indonesia.

Bisa bermotif melakukan doktrin ajaran agama.

Sebagai penyambung relasi orang kota dan orang desa.

Keseteraan yang saling membutuhkan hidup sevagai keluarga.

Mudik gerakan sosial yang bisa akrabkan antar sesama.

 

Malang, 09-06-2018

'Abd Al Haris Al Muhasibiy

(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up