Mengapa semua terjadi.
Sebangsa dan seagama saling mencurigai.
Bahkan menyulut agar mereka saling bertikai.
Masalah-masalah kecil menjadi pokok selisih.
Merasa paling benar sendiri tanpa ada kecuali.
Mengklaim paling suci dan merasa yang paling diridlai.
Simbol-simbol menjadi stigma.
Mereka yang tidak hormat jadi terhina.
Bukan substansi di hati yang justeru sangat mulia.
Terperangkap kulit yang biasa jauh dari makna dan faidah.
Entahlah bagaimana membangun uswah ukhuwwah.
Dengan ruh/jiwa agama yang jelas bisa membina.
Menjadi umat beragama sekaligus berbangsa dan bernegara.
Merajut ukhuwwah dan kesampingkan suka saling cela.
Bukankah kitab suci.
Bahkan sabda-sabda Nabi.
Inginkan umat bersatu bersinergi.
Membangun kekuatan untuk berseri.
Menjadi umat tengah yang saling menghargai.
Jangan karena beda pilihan kepala daerah dan pilpres RI.
Umat terpecah berkeping tidak punya nilai lagi.
Hanya bertengkar dan saling merasa benar sendiri-sendiri.
Bukankah begitu saudara?
Malang, 23-10-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy