Perbincangan tiada habisnya.
Apakah manusia bebas sejak dari sana.
Menentukan nasib dirinya dengan segala upaya.
Siapa penentu berhasil dan gagal semua usaha.
Benarkah manusia sendiri tanpa campur tangan Tuhan Yang Esa.
Menjadi menarik bagi anak-anak remaja atau pemuda.
Mereka sedang mencari hakikat yang sebenarnya.
Mencari jati diri dengan cara tampilan yang berbeda.
Mereka mencari kebebasan yang sudah lama di kepala.
Existensialisme misalnya.
Memberi tekanan jati diri manusia.
Dengan temukan makna yang sesungguhnya.
Upaya diri yang menentukan dalam semua usaha.
Tuhan dipandang pasif tidak lagi beri arah kemana.
Manusia sendiri penentu sukses atau gagal dalam usaha.
Begitu juga qodariyah sebagai aliran theologia.
Beda dengan jabariyah yang selalu melihat semua dariNya.
Seperti wayang yang hanya mengikuti dalang saja.
Ketentuan Tuhan Yang Maha Esa sejak semula jadi formula.
Kebebasan manusia.
Menjadi perbincangan tanpa jedah.
Baik dalam pandangan filsafat dan agama.
Selalu berselisih tanpa jelas yang mana benar dan salah.
Sebagian memberi jalan tengah sebagai aswaja.
Meski mungkin masih selalu dibincang di luar saja.
Bukan substansi yang hakikat yang memang ada.
Anak dan kebebasan.
Menjadi jalan sebuah penentuan.
Mencari jati diri untuk sebuah arahan.
Tanpa kebebasan seringkali jadi permasalahan.
Malang, 17-11-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy