Ahad 25 November 2018.
Peringatan Hari Guru ke-73 di Surabaya.
Hadir Menag dan Dirjen Pendis serta guru Madrasah.
Bahkan para rektor PTKIN yang berada di bagian Timur Jawa.
Semua datang dengan jiwa yang sangat gembira.
Menteri Agama berkata.
Terimakasih kepada para guru madrasah.
Telah mentransmisikan nilai-nilai kepada generasi muda.
Bahkan mereka telah mentranformasikan para siswa.
Menjadi generasi harapan bangsa dan negara semua.
Mereka telah menjadi teladan untuk menata peradaban bangsa.
Guru kini sangat berbeda.
Menghadapi dua dunia, nyata dan yang maya.
Tantangan zaman di era global tidaklah sederhana.
Dengan teknologi informasi bisa menjadi sangat mudah.
Bahkan semua informasi positif dan negatif masuk bersama.
Disrupsi teknologi menjadi sangat menggema.
Dunia pendidikan di keluarga dan di madrasah di seluruh dunia.
Terjadi dehumanisasi tidak saling sapa meski satu meja.
Entahlah pak Menteri bukan hanya menyindir siapa-siapa.
Tapi memang itulah yang terjadi di masyarakat kota dan desa.
Menteri Agama RI.
Memberi syarah tentang Islam wasathy.
Tidak tatarruf atau ekstrim kanan juga ekstrim kiri.
Perlu kembali kepada jati diri tentang keagamaan yang asli.
Bukan mengoper paham yang menjadi persoalan disintegrasi
Untuk bisa membangun peradaban bangsa yang tinggi.
Perlu giatkan pendidikan dengan internalisasi nilai-nilai.
Supaya menjadi bangsa yang punya daya saing tinggi.
Selamat hari guru tahun ini.
Ternyata juga hari ulang tahun pak Menteri.
Semoga tetap sehat dan terus bisa mengabdi untuk NKRI.
Terlibat terus untuk menata peradaban di era disrupsi teknologi.
Surabaya, 25-11-2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy