Sebelas buku telah kubeli.
Di toko-toko yang ada di Jogja tadi.
Telah kubaca semua dan telah kumengerti.
Tapi satu yang terus kubaca dengan sangat indah sekali.
Tulisan Kontowijoyo dengan judul sebagai yang ditulis di atas tadi.
Buku sastra sangat indah.
Dengan berbagai tema-tema.
Satu diantara yang sudah kubaca.
"Hati yang Damai Kembalilah kepada Tuhan".
Terasa menerawang ke angkasa sana.
Cerita tentang seorang tua bangka dan pendosa.
Penjudi dan pemabok bahkan lebih dari semua.
Pembenci kiyai Hasan bahkan sering menghina.
Lelaki tua pendosa itu Sujak dia diberi nama.
Sujak si tua bangka itu manusia keparat yang tidak ada duanya.
Tetapi apa hendak dikata.
Terhentak hatinya usai diusir dari rumah.
Dianggap biadab oleh keponakannya.
Usai semua dipecahkan dengan dua tangannya.
Pergi ke halaman masjid tergeletak di bawah pohon saja.
Lelaki tua ternyata tobat usai dengar khutbah.
Meski semua orang membenci dan menghina.
Kiyai Hasan tetap saja beri harapan padanya.
Bahkan Kiyai Hasan memapahnya menuju rumah.
Oh....alangkah indah.
Sastra dengan cerita pendosa.
Pak kiyai dengan penuh baik sangka.
Mungkin itulah beda kiyai dengan para akademika.
Sering kali tampakan rasa curiga kepada sesama.
Bahkan menghakimi seperti lebih berkuasa dari Tuhan saja.
Jogjakarta, 28-01-2019
'Abd Al Haris Al Muhasibiy