KOTA BRUSSEL DAN BAHASA ARAB
Dr. Uril Bahruddin, MA Sabtu, 28 Maret 2020 . in . 1434 views


Bisa jalan-jalan di kota Brussel, Belgia, adalah sesuatu yang menyenangkan. Ibu kota Eropa itu memang menarik untuk dikunjungi sebagaimana kota-kota lain di Eropa. Banyak tempat-tempat bersejarah yang menarik untuk didatangi, diantaranya adalah Waterloo, tempat dikalahkannya Napoleon Bonaparte, seorang jendral dan kaisar Perancis yang sangat terkenal itu. Legenda Manneken Pis, sebuah patung perunggu berbentuk anak lelaki yang sedang pipis adalah tempat yang tidak pernah sepi dari pengunjung. Antomium, sebuah bangunan berbentuk iron crystal seperi raksasa di tengah-tengah kota Brussel, dari atasnya kita bisa menikmati indahnya kota itu.



Lebih menarik lagi dibandingkan itu semua adalah ketika kami
masuk di sebuah toko pakaian, ternyata penjaganya dapat berbicara dengan bahasa
Arab fasih. Kamipun berkomunikasi dengan bahasa Arab.



Ternyata bahasa Arab itu bukan bahasa kampungan dan bukan hanya bahasanya orang muslim saja, tetapi orang Eropa juga pinter bahasa Arab. Kalau di Brussel ada penjaga toko bisa bahasa Arab, maka di Jerman ada Prof. Eckehard Schulz yang bukan hanya fasih berbahasa Arab aktif, namun juga memiliki metode pembelajaran bahasa Arab efektif dalam bukunya Modern Standard Arabic. Dengan menggunakan buku itu tentara Jerman yang akan diterjunkan di negara-negara Arab dalam waktu tidak lebih dari 6 bulan dapat menguasai bahasa Arab dengan baik.



Di University of Wisconsin-Madison Amerika, ada Prof. Dustin
Cowell, seorang yang ahli di bidang Literatur dan Bahasa Arab. Kemampuan aktif
dalam berbahasa Arab membuatnya banyak melalangbuana menyebarkan bahasa Arab di
seluruh dunia. Pernah menjadi dosen di Malaysia, memberi kuliah tamu dan
pelatihan metodologi pembelajaran bahasa Arab di berbagai perguruan tinggi di
Indonesia.



Di Polandia, ada Prof Barbara Michalak, seorang perempuan yang
ahli di bidang studi ketimuran, fasih berbahasa Arab dan memiliki peran yang
luar biasa dalam pengembangan bahasa Arab di Polandia. Karena prestasinya yang
spektakuler dalam bahasa Arab, hingga International King Abdullah Center untuk
pelayanan bahasa Arab yang berkedudukan di Riyadh, Saudi Arabia mengangkatnya
menjadi salah satu anggota dewan pembinanya hingga sekarang.



Demikian pula di China, Prof Lou Leen (Kholil) adalah tokoh
pembelajaran bahasa Arab di sana, beliau adalah penutur bahasa Arab aktif
dengan sediki-sedikit masih dipengaruhi oleh logat China asalnya, adalah
perintis dan pembina seluruh program studi bahasa Arab yang ada di berbagai
perguruan tinggi di China. Dari tangannya muncul doktor-doktor dan para ahli bahasa
Arab baru di sana, hingga pada tahun 2014 yang lalu pernah mengadakan sebuah
event besar yang bersekala nasional dalam rangka menyemarakan bahasa Arab di
sana yaitu, Syahrul Lughah al ‘Arabiyah atau bulan bahasa Arab.



Keempat tokoh dunia bahasa Arab tersebut semuanya bukan orang
Arab, bahasa ibu mereka juga bukan bahasa Arab, bahkan agama mereka tidak
semuanya muslim. Namun mereka semua adalah pecinta bahasa Arab.



Kecintaan mereka dengan bahasa Arab begitu luar biasa. Kita
kaum muslimin sesungguhnya lebih berhak untuk menguasai bahasa Arab, karena itu
adalah bahasa kitab suci kita, namun pada kenyataannya belum semua orang Islam
cinta dan mau mempelajarinya. Bukankah Allah swt. telah berfirman dalam al
Quran: “Sesungguhnya Kami yang menurunkan al Quran, dan sesungguhnya Kami yang
menjaganya”?. Bukankah bagian dari menjaga al Quran adalah menjaga bahasa,
mempelajari, mengajarkan dan menyebarkannya? Akankan Allah menggunakan tangan
mereka yang nota bene non muslim untuk menjaga bahasa kitab suci ini? Sementara
kita tidak mau menghiraukannya dan tidak memiliki kepedulian.



Semoga kita menjadi lebaih menyadari akan tugas dan tanggung jawab mulia ini, kalau belajar dan mengajarkan al Quran adalah kemuliaan, maka belajar dan mengajarkan bahasa al Quran adalah kemuliaan juga. Mari kita geliatkkan kembali pembelajaran bahasa al Quran, mari kita dorong saudara-saudara dan anak-anak kita untuk mempelajarinya, demi menggapai kemuliaan yang sesungguhnya. Wallahu a’lam.



Uril Bahruddin
Pelayan Bahasa Arab


(Author)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up